.............
Tangisan Vallerie menyadarkan Shaka kalau keputusan yang dia anggap baik, belum tentu baik untuk sang istri. Shaka memang egois. Padahal Vallerie sudah mengatakan kalau dia ingin tetap melanjutkan kuliahnya, setidaknya sampai beberapa bulan lagi. Tapi Shaka malah diam- diam mengajukan cuti untuk Vallerie.
Shaka makin panik saat Vallerie tidak juga keluar dari kamar mandi. Perlahan Shaka membuka pintu kamar mandi dan melihat Vallerie sedang berjongkok di washtafel. Pantes Shaka tidak mendengar suara tangisan Vallerie, itu karna keran air yang sengaja dibiarkan menyala oleh Vallerie."Sayang.... maafin gue" Shaka menarik tubuh Vallerie hingga mereka berhadapan
"Gue salah yang.." Shaka memeluk pinggang Vallerie dengan wajahnya tenggelam dalam leher Vallerie
Shaka tetap diam saat Vallerie memukul bahunya. Shaka rela membiarkan Vallerie memukul tubuhnya, yang penting setelah ini Vallerie bisa tenang.
"Hikss... lo jahat kak" suara serak Vallerie memenuhi indra pendengaran Shaka
Shaka yang tidak siap, berhasil terdorong saat Vallerie mendorong dadanya sekuat tenaga.
"Yang.." Shaka kembali berusaha memeluk Vallerie, namun Vallerie terus mendorong Shaka
"Keluar!"
"Jangan disini yang, lo bisa masuk angin"
"SHAKA LEPASIN GUE!" Shaka tidak peduli dengan teriakan Vallerie, yang penting sekarang dia harus membawa Vallerie ke tempat tidur
Perlahan Shaka menurunkan Vallerie di atas ranjang.
"Dengerin gue dulu" Shaka duduk di antara kedua kaki Vallerie
"Apa? Emang dasarnya lo egois kak, kenapa gk diskusi dulu sama gue. Apa gue gk ada art_" ucapan Vallerie terpotong karna ulah Shaka yang membungkam bibirnya dengan ciuman
"Apa salah kalau gue khawatir kalau lo bakal kecapekan??" Shaka bertanya disela ciuman mereka
"Cara lo yang salah"
Shaka tidak mengelak, karna ucapan Vallerie tidak salah.
"Tinggalin gue.." ujar Vallerie lirih
"Vall"
"Gue butuh waktu sendiri" Vallerie merebahkan tubuhnya di kasur dan memunggungi Shaka
******
Rasanya Shaka hampir gila karna seharian ini Vallerie terus ngacuhkanya, bahkan Vallerie berlaku seolah Shaka tidak terlihat. Shaka berjalan ke arah dapur, setidaknya dari sini dia bisa mengamati pergerakan Vallerie yang berada di ruang tv.
~Bunda call📞~
"Gimana keadaan kalian?"
"Nggak baik"
Shaka dapat mendengar jelas helaan nafas panjang yang dihembuskan Nikita dari seberang sana.
"Lain kali jangan kayak gitu lagi Shaka, istri kamu juga berhak berpendapat, apa lagi ini menyangkut dirinya" Nikita selalu bersyukur karna Vallerie selalu mau terbuka kepadanya, tadi pun dia sempat berbicara dengan Vallerie sebelum dia menghubungi Shaka.
"Shaka khawatir Bunda..."
"Bunda tau sayang, tapi cara kamu gk bisa dibenarkan"
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN (Sweet Hubby)
RomanceArshaka : "Vall.. gue mau kita udahan" Vallerie : "....... Kak..... Arshaka : "Lo berhak dapet yang lebih baik" Vallerie hanya bisa terpaku mendengar penuturan dari laki- laki yang selama 3 tahun belakangan ini selalu menemaninya.