.................
"Bagus ya Pa, giliran aku minta Papa cari pendamping, Papa gak mau. Pas aku udah gak mau Papa nikah, sekarang Papa malah deketin tante Kiran?!"
Emosi Adena hampir tidak bisa terkontrol lagi saat Papanya dengan enteng mengakui kalau dia memang sedang dekat dengan Kiran. Awalnya Adena sudah sedikit berharap kalau dugaanya dan Vallerie salah.
"Ketemunya baru sekarang" jawab Dimas santai. Saking santainya, dia malah asik bermain dengan cucunya yang sedang ia pangku.
"Pa!"
"Emosinya tolong dikontrol dong, Sayang" Maldio mengelus pundak Adena
"Gimana gak emosi sih, Papa tuh ngeselin banget tau gk!" Kesal Adena
"Papa ngeselin dibagian mananya Dena, lagian kalian kan gk bisa nemenin Papa di masa tua, jadi wajar kalau Papa cari teman sendiri" Dimas tetap santai saat menanggapi emosi anaknya yang meledak- ledak
Adena mengacak rambutnya dengan kasar, Papanya benar- benar sangat menyebalkan. Sejujurnya Adena tidak masalah kalau memang sang Papa ingin mencari pendamping hidup. Tapi kenapa harus tante Kiran?? Adena tidak sanggup kalau gara- gara itu hubunganya dengan Vallerie yang akan jadi taruhanya.
"Kenapa harus tante Kiran sih, Paa??" Tanya Adena prustasi
"Nyantolnya disana, Papa ya bisa apa"
"Jadi awalnya ketemunya dimana Pa?" Tanya Maldio semangat
"Ooitu.. adalah kamu gak usah kepo" jawab Dimas. "Tapi kalau nanti malam kamu ikut Papa ke pos ronda, baru Papa cerita" Lanjut Dimas
"Jangan harap ya Pa! Enak aja mau bawa kabur suami orang" ujar Adena
"Makanya biarin Papa nikah biar gak ngerecokin suami kamu lagi" bisa- bisanya Dimas memanfaatkan kesempatan seperti ini
"Kalau tau bakal dikasih kejutan kayak gini, mending aku gak balik sekalian" ucap Adena sambil berlalu meninggalkan Papa dan Suaminya.
"Salut nih sama Papa, bisa- bisanya loh naklukin tante Kiran" canda Maldio
💐💐💐
Sejak semalam Vallerie tidak juga beranjak dari tempat tidur. Shaka sampai kehabisan akal untuk membujuk Vallerie agar mau makan siang, karna sejak semalam dia belum makan apa- apa.Seolah mengerti keadaan Mamanya yang sedang tidak baik- baik saja. Shea sama sekali tidak rewel saat diajak tidur oleh Vallerie.
"Stop dulu yuk overthinking nya. Kamu butuh makan, sayang..." Shaka mengambil posisi tidur di belakang Vallerie
Pelukan erat Shaka selalu menjadi pavorite Vallerie.
"Lari bukan solusi, kasih Mama kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Aku gak suka liat kamu yang sedih gini, kemana Vallerie nya Shaka yang bawel?!" Shaka mengecup punggung Vallerie
Diamnya Vallerie terasa menyiksa bagi Shaka. Demi apa pun, Shaka lebih suka Vallerie yang bawel dan ngambekan. Kira- kira apa yang harus Shaka lakukan agar diamnya Vallerie segera berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN (Sweet Hubby)
RomanceArshaka : "Vall.. gue mau kita udahan" Vallerie : "....... Kak..... Arshaka : "Lo berhak dapet yang lebih baik" Vallerie hanya bisa terpaku mendengar penuturan dari laki- laki yang selama 3 tahun belakangan ini selalu menemaninya.