Pagi harinya Vallerie memilih berjalan- jalan di sekitar Villa. Tentu saja bersama Shaka. Orang tua mereka sepertinya sudah sekongkol untuk terus mendekatkan mereka. Padahal tadi niatnya Vallerie keluar untuk menenangkan diri, tapi dia malah harus terjebak bersama Shaka lagi."Mau jalan sampai mana?" Bukan apa- apa, Shaka merasa sudah lelah mengikuti Vallerie yang enggan untuk di ajak bicara
"Vall..."
"Vallerie" Vallerie masih enggan menjawab
"Bisa denger gue dulu gk!" Shaka menarik tangan Vallerie agar berhenti berjalan
"Lo apaan sih?!" Vallerie menyentak tangan Shaka
Shaka menggusar rambutnya prustasi. Melihat tingkah Vallerie yang seperti ini membuat Shaka banyak berpikir
"Bisa dengerin gue dulu gk?" Suara Shaka melemah
"APA?" Vallerie membuang muka
"Gue gk mau lo nerima perjodohan ini karna terpaksa Vall" lirih Shaka
"Bukanya lo jg terpaksa?"
"Awalnya iya" reflek Vallerie menatap Shaka "Tapi setelah tau itu lo.... Gue jadi ngerasa bersyukur banget"
Vallerie menelan ludahnya susah payah saat mendengar ucapan Shaka.
"Lo gk boleh goyah Vall, inget dia udah nyakitin lo" batin Vallerie
......................
Setibanya di Villa, Shaka meminta semua orang berkumpul tanpa terkecuali. Walaupun terlihat bingung, tapi semuanya tetap setuju.
"Ada apa Shaka?" Oma adalah orang pertama yang memecah keheningan
"Bunda sampe kaget loh waktu kamu minta kesini" Ujar Nikita
Shaka memandang semuanya secara bergiliran dan jujur saja dia juga sangat gugup saat ini.
"Aku mau minta sama semuanya untuk nggak maksa Vallerie nerima perjodohan ini"
DEG
Jantung Vallerie berpacu dengan cepat saat mendengar ucapan Shaka. Tidak hanya Vallerie, tapi semua orang yang ada disana.
"Maksud kamu apa nak?" Kiran menatap Shaka sedih
"Shaka gk mau Vallerie terpaksa" Jelas Shaka
"Atas dasar apa kamu berpikir Vallerie terpaksa?" Tanya oma serius
"Kita perlu bicara!" Vallerie menarik paksa tangan Shaka dan membawanya pergi dari sana
Vallerie berhenti menarik tangan Shaka saat tiba di taman belakang Villa.
"Maksud lo apa ngomong gitu?" Sinis Vallerie"Gue ngelakuin itu karna gk mau maksa lo" Dari kejadian ini Vallerie cukup sadar kalau sikap Shaka sekarang sangat dewasa di bandingkan waktu dulu
"Gue emang kepaksa, tapi bukan berarti gue gk setuju" Vallerie memalingkan wajahnya saat Shaka menatapnya dalam
Pernyataan Vallerie mampu membuat hati Shaka berdegup kencang. "Lemah banget hati gue, masa gitu aja udah berdetak gk karuan" batin Shaka
....................
Satu minggu berlalu dan selama itu pula Shaka dan Vallerie tidak pernah bertemu lagi. Setelah pertemuan mereka di Villa waktu itu, keesokan harinya Shaka tiba- tiba pergi ke luar kota. Sebenarnya ini cukup menguntungkan Vallerie, karna selama tidak ada Shaka, dia bisa mengatur hati dan pikiranya lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN (Sweet Hubby)
RomanceArshaka : "Vall.. gue mau kita udahan" Vallerie : "....... Kak..... Arshaka : "Lo berhak dapet yang lebih baik" Vallerie hanya bisa terpaku mendengar penuturan dari laki- laki yang selama 3 tahun belakangan ini selalu menemaninya.