🦩🦩🦩
•
•
•Sial karena Mia anak osis dia baru datang ke kelas pertengahan jam KBM sedang berlangsung, dan bersinggungan dengan Fifi yang keluar kelas. Yang paling sial adalah dia sekelas dengannya dan dia duduk sama Al.
"Gue ga peduli sebenernya, cuma gimana, ya? Calonnya duduk sama orang lain, dia duduk sama perempuan tercintanya," dumelnya di perjalanan entah kakinya menuju ke mana.
"Gue gak pedulilah semua cowokkan sama saja. Ayo Fi fokus kemisi aja ga usah peduli orang lain mau gimana, toh mereka semua akan bunuh lo, waktu lo di sini ga banyak hanya tinggal 2 bulan saja untuk menghindari kematian."
"Sial banget, sih, baru hari pertama gue udah dihukum aja! Gue ke kantin ajalah, lagian tuh guru ga ngomongkan gue mesti dihukum ke mana."
Fifi menyusuri lorong yang sepi ia bingung mesti ke mana, dia melihat petunjuk yang mengarah ke kantin, tetapi matanya mengedar ke arah lain. Dia membelokan kakinya ke arah taman belakang yang terawat dengan apik.
"Gue ngantuk sambil nunggu bel istirahat, mending gue tidur aja deh di bawah pohon."
Fifi melangkahkan kakinya berjalan ke belakang pohon rindang yang teduh, ia mendudukan dirinya di sana. Menikmati silir angin yang menerbangkan rambut panjang bergelombangnya.
"Gue lupa bawa HP, sengaja aja sih sebenarnya biar ga terlalu dipantau." Dia memejamkan matanya memposisikan tubuhnya dengan nyaman lalu terlelap di sana.
Bel istirahat sudah berbunyi semua murid berbondong-bondong menuju kantin. Begitu pun dengan El, dia sebelum ke sana ingin mencari Fifi terlebih dahulu, dia sudah mencari ke mana-mana, tetapi langkah kaki El tiba-tiba terhenti. Ketika melihat surai hitam bergelombang punya seseorang yang sangat ia kenali, yang tengah membelakanginya bersandar di pohon rimbun di depan sana.
El merajut langkah mendekati Fifi, dia memandang wajah oval Fifi yang tengah tertidur, dia memandang pahatan wajah cantik dengan bulu mata lentik, bibir ranum yang tipis terlihat sangat manis, Fifi mampu menyihir orang lain untuk terus menatapnya. El memilih membuang pandangannya ke arah lain, melipat bibirnya dengan rapat, ia lebih memilih membelakanginya agar yang tengah tertidur lebih nyaman.
Mata cantik itu terbuka perlahan, melihat punggung seseorang yang membelakanginya, menutupi sinar matahari pagi yang menyorot dirinya yang tengah tertidur.
"El," panggilnya.
Orang yang disebut namanya pun berbalik badan. "Fi udah tidurnya? Kantin, yuk,"
"Lo dari tadi nungguin di situ? Tolong bantuin gue bangun." Fifi mengulurkan tangannya ke arah El dan disambut baik olehnya.
"Enggak, kok, gue belum lama di sini," balas El membantu Fifi untuk bangun.
Fifi menepuk roknya yang kotor, lalu kembali menatap El di depan. "Ayo kantin, gue lapar."
Mereka berdua pun berjalan melewati lorong kelas, hingga sampailah di kantin yang sangat ramai banyak siswa-siswi yang bercengkrama di mejanya masing-masing.
"El kita mau duduk di mana ramai banget di sini?" tanya Fifi menghadap El di samping.
"Lo ke tempat Bara aja duluan, pesanan lo biar gue yang bawa." Tanpa menunggu jawaban, El mendorong bahu Fifi ke arah meja Bara dan yang lain.
Fifi sudah berdiri di depan meja Bara dan yang lain, ia meneguk salivanya bingung harus bagaimana, El juga sudah pergi ke stand makanan.
"Permisi, ya, mas-mas ganteng gue mau duduk di sini," ujarnya tiba-tiba berjalan ingin duduk di samping Al, tetapi di sana sudah ada Bimo di sisi kanan Al dan di sisi kiri Al ada Mia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunanganku? Oh, bukan! [END]
RomanceANAK KECIL DILARANG MASUK! Ayo mencari calon suami ditumpukan cogan!!! YANG ALERGI BERBAU DARAH, DI SINI BUKAN LAPAKNYA. PLAGIAT JAUH-JAUH SANA! PERGI YANG JAUH! Amel yang bertransmigrasi ke dalam dunia novel yang tidak sengaja kesandung kakinya. Me...