6

1.2K 93 3
                                    


Luna pov

Kesibukan kantor berjalan seperti biasanya. Proyek terbaru tim kami adalah menghandle event yang akan terlaksana dekat kota asalku. Mendengar itu aku secara sukarela mengajukan diri sebagai peninjau kesiapan acara. Aku akan pergi bersama Mira selama 2 hari. Kamis kami akan pergi dengan penerbangan pertama alias terpagi. Lalu aku akan menghabiskan weekendku pulang ke rumah ibu. Sekalian menengok beliau.

"Persiapan keluar kota kalian udah beres Mir? Tanya Kak Andin pada Mira.

"Sudah kak"

"Jangan lupa hubungi EO acara sana untuk jemput kalian" kata Kak Andin

"Siap Kak"

"Kamu jadi sekalian nengok ibumu Lun?"

"Jadi Kak"

Ponselku berdering tanda pesan masuk. Aku raih ponsel di meja untuk melihat pesan dari siapa.

Jana
Hai Luna. Aku Jana
Mau makan siang bareng gak?

Ku bersihkan mataku siapa tahu aku salah baca pesan. Ternyata tidak..Jana benar mengirimiku pesan.

Luna
Boleh. Dimana?

Jana
Aku mau coba restauran baru deket kantormu. Gimana?

Luna
Gak masalah. Nanti langsung ketemu disana aja ya?

Jana
Okey. Nanti aku share location ke kamu. See u

Kenapa jadi salting gini sih. Kan cuma diajak makan siang. Bisa bisanya aku salting.

"Guys makan siang di resto seberang kantor yuk! Bosen masakan cafetaria nih" Ajak Adi memecahkan sepi ruangan kami.

"Gue absen dulu ya. Mau makan siang diluar sekalian meeting" jawab Kak Andin

"Boleh" "Ayuk" jawab Elsa dan Mira bersamaan.

"Gue juga absen. Mau makan diluar sama temen" jawabku

Mendengar jawabanku empat rekanku serempak menoleh ke arahku.

"Tumben. Sama siapa tuh?" Goda Adi padaku

"Sama temen"

"Kan kita juga temen" tambah Elsa sambil menaik turun kan alisnya.

Sedangkan Mira tidak berkata apa apa tapi wajahnya seperti menahan tawa akan godaan yang ku terima.

"Tau deh ah"

Mereka berempat kompak tertawa. Menyebalkan sekali.

.

Jana sudah membagikan lokasi padaku. Jam menunjukkan waktu makan siang, aku bergegas keluar ruangan. Tidak ingin membuat Jana menunggu lama.

Butuh 10 menit berjalan kaki dari kantorku. Sampai tempat janjian, aku edarkan mataku untuk mencari Jana. Akhirnya aku menemukannya sedang memilih menu disebuah meja tidak jauh dari aku berdiri. Pengunjung tempat ini cukup ramai siang ini.

"Hai Jana" sapaku sambil mengambil tempat duduk di depannya.

Jana tampak cantik dengan gaun itu. Melihatku duduk, Jana memberikan buku menu agar aku segera memesan juga. Pelayan segera ke dapur setelah pesanan kami selesai dicatat.

Perjalanan (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang