Author pov
Luna kembali pada rutinitasnya. Luna sampai kantor masih terlalu pagi sehingga hanya Elsa yang dia temui saat sampai di ruang. Sambil menunggu rekan kerjanya datang Luna membagikan sedikit oleh-oleh dari kotanya ke tiap meja rekannya.
"Makasih ya Lun" kata Elsa
"Sama-sama"
.
Saat membuka dan membalas email kerjaan yang masuk, ponselnya yang berdering. Luna melihat ada pesan masuk dari Jana.
Jana
Aku kira kamu sakit makanya gak kelihatan.Luna
Enggak. Aku baik-baik aja. Kamu ada perlu apa mencariku?Jana
Emang temen gak boleh cari temennya?Luna
Boleh kok. Kamu sekarang lagi dimana?Jana
Lagi di cafe.Luna
Kamu semangat kerjanya. Aku balik kerja dulu ya.Luna menaruh ponselku di meja, lalu menghampiri meja Andin untuk menyerahkan laporan dari kunjungannya dan Mira kemarin. Saat kelima orang itu fokus pada kerjaan mereka tiba tiba datang seorang office boy.
"Permisi. Ada kiriman untuk Kak Luna"
"Aku gak merasa mesen apapun. Mungkin Luna lantai lain mas"
"Emang isinya apaan mas?" Tanya Mira
"Disini di tulis untuk Kak Luna yang dilantai ini. Sepertinya kopi"
Mendengar itu, Luna segera berdiri dan menghampiri office boy tersebut. Memang tertulis untuknya, tapi dia tidak merasa memesan apapun. Dia pun akhirnya menerima kiriman tersebut. Saat membuka bungkusan, Luna melihat sebuah kertas di dalam bungkusan.
Kamu juga semangat kerja ya!
J
Setelah membaca kertas tersebut. Hanya satu nama yang terlintas mengenai siapa pengirimnya. Segera Luna mengambil ponselnya dan menelpon orang itu.
Luna
Halo..ini kopi dari kamu?Jana
Iya. Sudah sampai ya?Luna
Sudah. Maksutnya gimana nih?Jana
Gak gimana-gimana. Cuma mau kirimin kamu biar makin semangat kerjaLuna
Makasih ya. Yaudah aku balik kerja dulu. Sekali lagi makasih kopinya. ByeLuna mengakhiri panggilan tersebut. Saat menaruh ponselnya, Luna baru sadar jika ditatap empat rekan timnya. Mereka menatap sambil tersenyum penuh arti.
"Apaan sih" kata Luna sambil membagikan kopi dan roti kepada empat rekannya.
"Wih..dari cafe kesukaan Luna loh ini" kata Mira penuh makna.
"Emang boleh seugal-ugalan ini pdkt nya?" Tambah Elsa menggoda Luna.
Mendengar perkataan itu ke empat rekan timnya tertawa. Sedangkan Luna sudah memerah wajahnya menahan malu.
Simingit kirji yi!
Halah tai
Bikin salting aja Jana. Gak bisa dibiarin ini, batin Luna..
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan (gxg)
RomancePerjalanan berdamai dengan diriku sendiri, perjalanan mencari bahagia, dan perjalanan bertemu dengannya Luna & Jana