Author PovLuna membuka pintu rumah ibunya perlahan. Sekarang masih pagi hari, kemarin dia setelah bertemu sang kakak. Luna memutuskan pulang di weekend ini. Meskipun harus membujuk Jana dengan segala upaya agar mau ditinggal.
"Tante cantik yang kemarin gak diajak te?" Tanya sang keponakan sambil menemaninya sarapan.
"Enggak ikut. Tapi nanti pasti diajak kesini lagi"
"Nenek mana?" Tanya Luna
"Di kebun belakang. Nanti belikan aku es krim ya te?"
"Nanti siang ya. Kalo sekarang takut diomeli nenek" jawab Luna mengelus kepala ponakannya.
.
Selesai sarapan Luna menyapu rumah, sambil menunggu sang ibu selesai dengan urusan kebun. Luna berencana akan jujur pada ibunya mengenai hubungannya dengan Jana.
"Wih anak perempuan ibu baik banget bantu ibu bersih-bersih"
"Ibu ihh"
"Udah sarapan Lun?"
"Sudah bu"
Jam sudah menunjukkan pukul 11. Luna duduk di sofa ruang tv. Menunggu sang ibu untuk bergabung. Tidak lama ibunya duduk disampingnya. Ikut melihat kartun yang Luna tonton.
Luna mulai gugup untuk memulai pembicaraan. Dia takut akan segala kemungkinan yang akan terjadi. Tapi dia tetap harus berbicara hari ini karna dia tidak ingin mengulur waktu lagi.
"Bu....
"Iya kenapa?"
"Luna" panggil sang ibu.
"Bu....Luna pengen ibu tau sesuatu. Bu sebenarnya....
"Sebenarnya Luna tidak tertarik memiliki hubungan dengan laki-laki"
"Maksut kamu apa Luna?" Tanya ibu Luna dengan kaget
"Luna lebih tertarik dengan perempuan bu. Dan Luna sekarang juga sedang menjalin hubungan dengan perempuan"
Kata Luna dengan menyeka air matanya yang entah kapan turun."Itu perbuatan tidak bermoral Luna. Itu salah" jawab sang ibu dengan tegas.
"Maafin Luna bu....." Kata Luna bersimpuh didepan ibunya.
"Jujur Luna tidak pernah sebahagia saat bersamanya"
"Keterlaluan kamu Luna" kata sang ibu berdiri menyeka air matanya lalu berlalu neninggalkan Luna.
Luna berusaha menahan tangan sang ibu namun ditepis dengan mudahnya.
Luna menangis sendirian. Luna kecewa pada dirinya sendiri karna telah membuat sang ibu sedih. Tapi dia juga tidak ingin melepaskan Jana. Dia cinta Jana, dia bahagia bersama Jana.Luna berjalan dengan lunglai menuju kamarnya. Dia meraih ponselnya dan melihat beberapa pesan dari Jana dan Kakaknya. Segera di membalas pesan dari Jana karna tidak ingin pujaan hatinya berpikir yang tidak-tidak. Sedangkan pesan dari sang Kakak dia balas bahwa sudah memberitahu ibu mereka.
.
Malam tiba, Luna keluar dari kamar menuju meja makan. Namun rumah terlihat sepi. Biasanya sang ibu akan menonton tv sambil menunggunya untuk makan malam bersama tapi saat ini Luna tidak bisa menemukan ibunya dimanapun.
Tapi meja makan tampak ada nasi dan beberapa lauk yang telah disiapkan. Luna tau itu tindakan ibunya. Sang ibu hanya tidak ingin melihat Luna sementara.
Dengan tanpa semangat Luna mulai memakan masakan itu. Setelah selesai mencuci piring bekasnya, Luna duduk sendiri di meja makan. Sedang memikirkan apa yang harus dilakukannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan (gxg)
RomancePerjalanan berdamai dengan diriku sendiri, perjalanan mencari bahagia, dan perjalanan bertemu dengannya Luna & Jana