24

1K 84 4
                                    

Luna pov

Dua minggu sejak kepindahanku ke apartemen. Aku dan Jana sempat ribut kecil saat memilih apartemen ini, karna Jana ingin ikut tinggal disini. Jana sempat meminta izin pada Kak Naira untuk tinggal bersamaku tapi juga tidak di izinkan. Sebenarnya aku tidak masalah Jana tinggal denganku tapi aku rasa saat ini bukan waktu yang tepat.

Hari ini jumat sore aku akan menjemput ibu di bandara. Ibu menepati janjinya untuk berkunjung. Aku menjemput ibu sendiri karna Jana ada meeting, nanti Jana akan datang untuk menjemput aku dan ibu pergi makan malam di luar.

Aku melihat ibu keluar dari area kedatangan. Ibu berhenti seperti mencari keberadaanku. Sebelum beliau mengeluarkan ponselnya yang aku yakini untuk menelponku, aku segera berjalan cepat ke arah ibu.

"Bu...ibu" panggilku

Ibu menoleh lalu memelukku singkat.

"Gimana perjalanannya bu?" Tanyaku dengan menuntun ibu keluar bandara

"Baik. Aman lah. Mana Jana?"

"Jana masih ada meeting. Nanti dia jemput kita buat makan malam diluar. Ibu mau kan?"

"Makan dirumah aja lah nak. Ibu pengen istirahat cepet. Makan diluarnya besok aja gapapa kan?"

"Gapapa dong bu. Nanti biar aku kabarin Jana. Biar dibelikan makanan Jana sekalian. Ibu gak usah masak"

Aku segera mengajak ibu masuk ke dalam taksi yang aku pesan. Semoga jalanan tidak terlalu macet agar segera sampai. Tidak lupa aku mengabari Jana untuk makan malam di rumah saja.

"Ibu senang lihat tempat tinggalmu yang baru nak" kata ibu saat masuk ke dalam apartemen.

Ibu melihat-lihat tempat tinggal baruku dengan wajah bahagia. Aku membawa koper ibu ke arah kamar tamu. Apartemen yang aku tinggali terdiri dari dua kamar dengan kamar mandi dalam, dapur, ruang tv sekaligus ruang tamu. Tidak terlalu besar tapi lebih baik dari pada kost ku dulu.

"Ibu bisa istirahat disini. Luna sudah siapkan" kataku menunjukkan kamar yang akan ibu gunakan.

Aku membiarkan ibu untuk istirahat sejenak. Perjalanan kurang lebih lima jam pasti melelahkan untuk ibuku.

Satu jam kemudian Jana sampai di apartenen dengan membawa makanan untuk makan malam.

"Ibu mana yang?" Tanya Jana saat aku menyambutnya datang

"Di kamar lagi istirahat"

Kami berdua menata makanan yang Jana bawa ke piring. Selesai menata, aku membersihkan dapurku karna tadi pagi setelah sarapan belum sempat dibersihkan karna aku tergesa-gesa berangkat ke kantor.

"Bentar aja aku rindu tau yang dari pagi gak ketemu" ucap Jana memelukku dari belakang.

Aku membalikkan tubuhku dan memeluknya dengan erat. Aku juga rindu berat padanya.

"Jangan cium-cium dulu ntar dilihat ibu gimana" kataku saat Jana mulai mengecupi bibirku

Jana tampak cemberut dalam pelukanku tapi tidak mengeluarkan kalimat protes.

"Dikamar aja yuk. Kamu juga belum mandi kan? Mandi dulu biar kelihatan seger pas makan malam"

Jana tampak mengangguk dan menggeleng antusias mendengar perkataanku. Kami pun menuju kamarku.

.

Kami mulai menikmati makan malam bersama dengan tenang. Selesai makan, aku dan Jana berinisiatif untuk mencuci piring, sedangkan ibu kami minta untuk menunggu di ruang tv saja.

"Grogi" bisik Jana

"Udah tenang aja" jawabku dengan berbisik juga.

Jana membawa teh hangat untuk ibu. Kami bergabung duduk di sofa dengan ibu.

Perjalanan (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang