_Tahun 2043_
Di dunia ini terdapat beberapa laki-laki yang diciptakan istimewa, yaitu laki-laki yang dapat memiliki keturunan dari perutnya sendiri. Salah satu laki-laki istimewa itu adalah Charn Sangsathienpong. Charn melahirkan anak dari perutnya sendiri dan anak tersebut diberi nama James.
"James, sebelum berangkat sekolah, ayo sarapan bersama Papa dan Daddy dulu" ucap Charn pada James yang baru saja keluar kamar, terlihat sudah menggunakan seragam dan siap untuk berangkat ke sekolah
"Tidak perlu, aku tak mau sarapan dengan kalian" ucap James, ia segera mengenakan sepatunya dan berangkat jalan kaki ke sekolah karena jarak antara sekolah dan rumahnya tidak terlalu jauh.
Charn yang melihat itu hanya menggelengkan kepala pelan dan berkata, "Kalau kamu mau beli makan di sekolah, papa sudah menaruh uang saku di tas sekolahmu"
James tak mempedulikan perkataan Charn dan segera beranjak pergi dari rumah
Tin yang melihat itu pun berkata pada Charn, "Anak itu sudah ku nasihati berkali-kali kenapa tidak berubah juga. Aku akan lebih tegas nanti"
Charn memegang tangan Tin, "James pasti masih membutuhkan lebih banyak waktu untuk menerima keadaannya"
"Tapi dia sudah 17 tahun, sayang. Berapa banyak waktu yang ia perlukan untuk menerima kita?" Tin berkata sambil sedikit mengacak rambutnya karena cukup frustasi
Charn mengulurkan tangan ke rambut Tin, merapikan kembali rambut yang Tin acak tadi, "Sabar dulu Tin, setelah pulang sekolah, aku akan berbicara dengan James"
Tin hanya mendengus dan kembali memakan makanan yang sudah disiapkan Charn untuk sarapan.
***
Setibanya James di sekolah, ia langsung masuk ke dalam kelas dengan ekspresi cemberut.
"Hey, apa lagi yang terjadi pada sahabatku ini? Di pagi yang cerah ini sudah cemberut saja" ucap teman sebangku James pada James yang baru saja duduk di bangkunya
"Permasalahan yang sama, Net." Jawab James singkat
"Huft, kenapa sih kamu tak pernah menerima orang tuamu? Dari ceritamu, mereka orang yang baik, mereka selalu berusaha membuatmu tidak kehilangan peran orang tua pada umumnya" Net mulai kesal dengan James yang sering mengeluh tentang orang tuanya.
James yang mendengar Net berbicara dengan nada marah, James pun berkata "Peran orang tua pada umumnya? Orang tua pada umumnya itu laki-laki dan perempuan, ayah dan ibu, bukan ada dua ayah"
"Kamu sendiri tau kan kalau aku juga memiliki dua ayah, Thaenthai dan Methee. Aku tak malu dengan mereka. Lagipula teman-teman di sekolah ini juga tidak mempermasalahkan keadaan kita yang memiliki dua ayah. Kenapa kamu malu?" Net mencoba menyadarkan James
"Net, teman-teman kita mungkin saja fleksibel. Mau menerima keadaan kita, tapi dunia ini tidak fleksibel"
"Sekarang aku tanya, siapa yang tidak fleksibel? Dunia ini atau dirimu sendiri?" tanya Net
James tak mau memperpanjang masalah ini dengan Net. Ia memilih diam saja dan menyandarkan kepalanya di atas meja hingga bel untuk memulai pelajaran pertama berbunyi.
**
Kegiatan belajar di sekolah sangat membuat James mengantuk, beberapa kali James hampir memejamkan mata dan terlelap di tengah penjelasan guru yang ada di depan. Beruntung ada Net yang membangunkan James sebelum ketahuan oleh guru.
Hingga tiba waktu istirahat, Net dan James selalu berada di tempat favorit mereka yaitu di sisi lapangan sekolah. Dimana mereka dapat melihat murid-murid lain bermain sepak bola untuk sekedar menyegarkan pikiran setelah belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Can Always Trust Me
FanfictionJames iri kepada teman-temannya yang memiliki Ayah dan Ibu, sedangkan yang ia punya adalah Daddy Tin dan Papa Charn. James malu memiliki dua orang ayah. Meskipun begitu, Tin dan Charn tetap menyayangi anak kandung mereka. Tin yang merupakan pelatih...