James hanya terdiam ketika melihat Charn yang menarik tangannya ke pinggir jalan. Awalnya Charn hanya ingin jalan-jalan untuk sekedar menyegarkan pikirannya namun ia segera berlari ketika melihat James hampir tertabrak mobil.
Charn terlihat marah dan ia sedikit mendorong James, Charn berkata, "Jangan bodoh James. Kenapa kau ingin bunuh diri? Sudah bosan hidup atau bagaimana?!"
James menunduk, ia tak berani menatap mata Charn yang sedang marah.
Charn melanjutkan, "Aku tau kau benci orang tuamu, kau malu dengan orang tuamu. Aku juga tau kau tak minta dilahirkan, tapi orang tua mana yang tak hancur ketika melihat anaknya meninggal?!"
Perlahan air mata James mulai jatuh, ia tak mampu berbicara apapun
Charn yang masih dalam emosi, ia merasa tak percaya dengan yang dirinya lihat, "Wahh, aku tak tau siapa orang tuamu tapi aku benar-benar kasihan dengan mereka, anak yang sering mereka doakan panjang umur ini ingin lekas mati"
Tiba-tiba James memeluk Charn dengan isak tangisnya, "Maaf, maafkan aku, Pa"
James tak peduli lagi mengenai apa yang akan Charn pikirkan ketika dirinya memanggil Charn sebagai papa. Ia hanya sedih, ia butuh tempat untuk bersandar, ia ingin minta maaf untuk semua yang telah ia lakukan.
Charn tidak terlalu memikirkan ketika James menyebutkan kata papa kepadanya, Charn hanya berpikir James sedikit kehilangan akalnya.
Charn menepuk pelan punggung James yang sedang memeluknya, berusaha untuk menenangkan James.
Ketika James sudah lebih tenang, Charn mengajak James untuk membeli es krim, hanya untuk sekedar menghibur James.
***
Setibanya mereka di tempat berjualan es krim, Charn dan James berbincang sedikit demi sedikit.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Charn pada James sambil memakan es krimnya
"Aku bertengkar dengan Phi Tin karena kami berbeda pemikiran lalu aku diusir dari rumahnya" ucap James
"Berbeda pemikiran mengenai apa?"
James tak ingin menceritakan detail mengenai masalahnya dengan Tin, "Hanya berbeda pemikiran saja, masalah biasa"
"Masalah biasa tapi sampai diusir?" tanya Charn
James hanya menganggukkan kepalanya.
Charn melanjutkan, "Jangan lama-lama bertengkarnya, kalian tidak bisa hanya saling diam atau masalah ini akan menjadi besar jika dibiarkan saja. Bagaimana kalau Phi antarkan kamu kembali ke rumah Tin? Kalian bicarakan masalah ini dengan kepala dingin"
James berpikir sebentar lalu berkata, "Phi, aku ingin bertanya sesuatu. Kalau aku lihat, Phi Charn sebenarnya orang yang baik tapi kenapa ketika menangani kasus Phi Tin, Phi selalu menggunakan cara yang buruk? Berkata yang buruk juga? Apa yang membuat Phi menjadi berpikiran seperti itu?"
Seketika, ekspresi Charn berubah menjadi serius, "Kau tak perlu tau, kita tak sedekat itu"
James tersadar kembali, di tahun 2043 pun, James dan kedua orang tuanya tidak sedekat itu karena James selalu menghindari Daddy dan Papanya, James benar-benar tidak tau banyak hal mengenai orang tuanya.
"Papamu mirip denganku?" tanya Charn secara mendadak yang membuat James sangat terkejut
"Hah??" ucap James
"Ketika bertemu denganku, beberapa kali kau memanggilku Papa"
James berusaha berpikir dengan cepat untuk menjawab perkataan itu, "Ehm, tidak, hanya... refleks. Mungkin secara tak sadar, aku rindu padanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Can Always Trust Me
FanfictionJames iri kepada teman-temannya yang memiliki Ayah dan Ibu, sedangkan yang ia punya adalah Daddy Tin dan Papa Charn. James malu memiliki dua orang ayah. Meskipun begitu, Tin dan Charn tetap menyayangi anak kandung mereka. Tin yang merupakan pelatih...