Chapter 23

1.3K 106 4
                                    

Tin sedang pergi mengendarai motor ke tempat dirinya akan melatih Taekwondo.

Ia mengendarai kendaraannya seperti biasa namun suara yang mengejutkan keadaan sekitarpun terdengar

DOORRRRR

Dalam perjalanannya, peluru yang ditembakkan oleh pistol sangat terasa di perut Tin

Seseorang yang mengendarai motor dan menggunakan masker hitam menembakkan peluru tersebut ke arah Tin dan mengenai bagian perut

Banyak darah keluar dari perut Tin hingga ia tak sadarkan diri dan motor yang dikendarainya terjatuh

Beberapa orang yang berada di sekitar tempat itu ada yang mengejar penembak dan beberapa yang lain membantu Tin sambil menelepon ambulans

***

Mendengar Tin dilarikan ke rumah sakit, membuat James, nenek dan Charn segera pergi ke rumah sakit

Setelah peluru di perut Tin berhasil dikeluarkan, Tin masih berada dalam kondisi terbaring tak sadarkan diri.

"Phi... Phi Tin kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi sampai Phi dicelakai orang seperti ini?" ucap James sambil melihat Tin yang masih dalam kondisi tidak sadar

James tau Tin tidak akan menjawab pertanyaannya tapi James hanya ingin Tin mendengar bahwa masih ada orang yang menunggu dirinya kembali sadar.

Nenek menangis melihat keadaan Tin yang terkulai lemas di atas kasur, "Tin, kenapa bisa seperti ini?"

Perlahan James juga mengeluarkan air mata namun ia segera mengusapnya agar setidaknya ia bisa terlihat tetap tegar dan menjaga nenek selagi Tin belum bangun.

Charn tidak berbicara apapun tetapi ia menatap Tin dengan tatapan sendu. Air mata berlinang di pelupuk matanya namun ia segera mengusapnya.

'Ini semua gara-gara aku' batin Charn

***

Selama Tin masih belum sadarkan diri, James dan nenek bergantian menjaga Tin.

Suatu hari, Charn menawarkan diri untuk menjaga Tin di waktu senggangnya, ia mengusulkan agar James dan nenek istirahat saja di rumah karena sudah lelah berjualan tapi tetap meluangkan waktu untuk menjaga Tin.

Akhirnya di ruangan tersebut, tersisa Charn dan Tin yang masih lelap dalam kondisi koma.

Charn memegang pipi Tin dengan lembut, "Maaf, karena kasus yang kutangani, kamu harus melalui semua ini"

***

///////////

Flashback On

Charn sedang menangani kasus penyiksaan yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan besar yang sangat berpengaruh di Bangkok. Charn menjadi pengacara dari karyawan perusahaan tersebut yang menjadi korban penyiksaan.

"Sudahlah pengacara Charn. Dari sisi manapun, kau tak akan menang dalam kasus ini!" ucap salah satu orang kepercayaan pimpinan perusahaan

Charn tersenyum mengintimidasi lawan bicaranya, "Kita lihat saja nanti. Seberapa besarpun kekuasaan atasanmu, itu tak akan bisa mengubah kebenaran"

Seketika kalimat yang pernah diucapkan James saat Charn dan James awal bertemu kembali teringat oleh Charn.

'Phi Charn, seberapa besarpun kuasa seseorang, ia tak akan pernah bisa melawan kebenaran'

'Kebenaran tidak bisa dibeli oleh uang dan kuasa, kebenaran itu sebenarnya tidak pernah pergi kemanapun. Pertanyaannya, apakah kita mau melihat dan mencari kebenaran itu atau sebenarnya mata kita sudah tertutup oleh uang dan kuasa tadi'

You Can Always Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang