Chapter 24

1.3K 106 3
                                    

Tin mengendarai motor dengan James yang duduk di belakangnya, mereka melalui perjalanan yang cukup jauh menuju ke rumah Charn.

James mengarahkan Tin selama di perjalanan, menuju rumah yang di masa depan akan mereka tempati sebagai keluarga kecil

Pikiran Tin berkecamuk, di satu sisi ia sedang memikirkan keadaan Charn. Di sisi lain, ia juga meragukan James, Tin sangat ingin bertanya bagaimana James bisa mengetahui keberadaan rumah Charn namun ia tepis untuk sementara karena fokus mencari kekasihnya itu.

Tibalah Tin dan James di depan sebuah rumah yang kelihatan sederhana tetapi sangat indah dan segar dipandang.

"Kamu yakin ini rumahnya?" tanya Tin pada James

James menganggukkan kepalanya dengan penuh keyakinan

Ting Tong... Ting Tong...

Tin membunyikan bel, jantungnya berdetak dengan sangat kencang menunggu orang yang akan membuka pintu tersebut.

Tak lama kemudian, pintu pun dibuka oleh seseorang yang ada di dalam rumah dan orang itu adalah Charn

Charn sangat terkejut saat melihat Tin dan James berada di depan rumahnya

'Bagaimana mereka bisa tau keberadaan rumahku ini?' batin Charn

Tanpa berbicara apapun, Charn berusaha secepat mungkin menutup pintunya namun Tin segera menahan pintu itu dengan kakinya

Charn masih berusaha untuk menyingkirkan kaki Tin dari pintu dan mendorong pintu tersebut agar tertutup sempurna

Tenaga Charn masih kalah dengan tenaga Tin yang mendorong pintu dengan lebih kuat, Tin memaksa masuk ke dalam rumah Charn hingga mereka sekarang berada di ruang depan.

"Kalian keluar! Kubilang, keluar sekarang!!" teriak Charn pada Tin dan James

Tin dengan ekspresi datarnya berkata, "Berikan aku penjelasan"

Sementara Tin dan Charn sibuk berdebat, tak dapat dipungkiri, James rindu dengan rumah yang ia tempati di tahun 2043. James berjalan-jalan sambil berlari kecil mengelilingi ruangan demi ruangan di rumah itu lalu masuk ke dalam sebuah ruangan yang nantinya ruangan itu dijadikan kamar tidurnya.

Charn tidak mempedulikan James yang mengelilingi rumahnya, ia berkali-kali berdebat dengan Tin.

"Jadi apa penjelasanmu?" tanya Tin

"Tidak ada yang perlu kujelaskan, Tin"

"Aku tidak percaya, tidak mungkin kamu meninggalkanku begitu saja" ucap Tin yang masih berusaha membuat Charn menjelaskan kebenarannya

Charn mendekati Tin dengan wajah serius, "Tin, kamu sungguh tidak bisa lebih pintar sedikit? Apakah kamu sungguh merasa aku akan mencintai orang sepertimu?"

Charn memegang bahu Tin lalu tersenyum, "Tin, aku hanya memanfaatkanmu. Aku masih seperti diriku yang dulu... pengacara licik, penipu, dan egois"

Tin menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang ia dengar, "Aku tidak percaya dengan semua yang kamu katakan, Charn. Apa yang ingin kamu lakukan?"

Charn berusaha menahan air matanya sedaritadi, ia menutupi kesedihannya dengan senyuman. Ia tak ingin kelihatan rapuh di saat ia ingin Tin pergi dari hidupnya.

"Bisakah kamu jangan bodoh seperti ini? Perlukah aku mengatakan sekali lagi? Dengar ini baik-baik, Tin. Hal yang ingin aku lakukan adalah menelantarkanmu"

"Tidak mungkin. Kamu pikir, aku sebodoh itu untuk percaya semua kebohonganmu? Kamu pikir, aku tak bisa melihat sorot matamu yang menyembunyikan kesedihan?" ucap Tin dengan marah karena Charn berusaha membohonginya

You Can Always Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang