Di hari-hari selanjutnya, Tin dan Charn tetap berusaha meluangkan waktu untuk bertemu di tengah waktu senggang pekerjaaan mereka.
Tak perlu hal-hal mewah, tak perlu sesuatu yang mahal. Hanya meluangkan waktu untuk bertukar cerita dan ada untuk satu sama lain sudah cukup.
Di sisi lain, saat James sudah merasa sembuh dari demam, ia kembali membantu nenek buyutnya berjualan di tempat makan.
"James, Nek. Kami sudah pulang" panggil Tin yang membawa kantung plastik yang berisi makanan ringan.
Tin bersama Charn membawa makanan ringan untuk diberikan pada James dan nenek setelah mereka pulang dari kencan.
"Wah, aku pikir Phi Tin dan Phi Charn sudah melupakan kami karena keasikan kencan" ucap James
"Aish, tidak mungkin kami melupakan kalian" jawab Tin
Nenek melihat isi kantung plastik yang dibawa oleh Tin lalu berkata, "James, sepertinya mereka hanya mengingatmu. Makanan ringan ini semua adalah kesukaanmu, terlalu manis untuk dikonsumsi oleh orang seumuran nenek"
"Hah?" ucap Charn cukup bingung dan melihat lagi isi belanjaannya dengan Tin
Ternyata sedaritadi mereka memasukkan makanan ringan yang rasanya manis sambil memikirkan James, mereka lupa untuk membelikan makanan kesukaan nenek.
Charn meraih tangan nenek dengan wajah melas, "Ohoo, Nek. Maaf, kami kelupaan. Nanti kami akan belikan makanan kesukaan nenek lebih banyak lagi ya"
"Tidak apa-apa. Lagipula yang lebih suka makan makanan ringan itu James. Nenek lebih suka makan makanan yang bisa membuat nenek cepat kenyang" ucap nenek dengan tersenyum
Mendengar ucapan nenek, James menyeletuk, "Nek, kalau begitu, nanti makanan ringan milikku ini, tambah saja dengan nasi. Jadi rasanya tidak begitu manis dan nenek juga cepat kenyang"
"Hush, sembarangan. Ini hanya untuk cemilan biasa, kenapa harus tambah nasi?" ucap nenek
"Kan kalau belum pakai nasi itu namanya belum makan" jawab James
Tin, Charn dan nenek tertawa mendengar perkataan James.
***
Saat hari libur, Tin pamit ke nenek dan James untuk pergi kencan bersama Charn ke mall.
"Aku juga mau ikut" ucap James
"Ish, tidak perlu. Nanti kamu mengganggu kencanku" jawab Tin
James melipatkan kedua tangan di depan dada dengan wajah cemberut.
"Sudahlah Tin, sesekali ajak James. Selama ini dia hanya membantu nenek berjualan, mungkin perlu jalan-jalan juga" ucap nenek
Tin melihat James dengan ekspresi yang sedih bercampur kesal, "Ya sudah, kamu boleh ikut tapi kalau sampai kamu merusak kencanku, akan kutinggalkan kamu di mall, silahkan cari cara untuk pulang sendiri"
Mimik wajah James seketika berubah menjadi berseri, senyuman dengan jelas terpampang di wajahnya. James segera menganggukkan kepala dan bersiap untuk pergi.
***
Setibanya Tin, Charn dan James di mall, mereka memutuskan untuk makan di salah satu tempat makan di mall tersebut.
Di tengah-tengah mereka sedang makan, terdapat makanan di sekitar mulut Tin dan Charn segera membersihkan makanan itu menggunakan ibu jarinya.
"Sayang, kamu makan seperti anak kecil saja" ucap Charn
"Selama yang perhatian padaku adalah kamu, maka aku tak keberatan jika setiap hari menjadi anak kecil" jawab Tin
James hanya diam melihat adegan romantis yang berlangsung di depannya
KAMU SEDANG MEMBACA
You Can Always Trust Me
Hayran KurguJames iri kepada teman-temannya yang memiliki Ayah dan Ibu, sedangkan yang ia punya adalah Daddy Tin dan Papa Charn. James malu memiliki dua orang ayah. Meskipun begitu, Tin dan Charn tetap menyayangi anak kandung mereka. Tin yang merupakan pelatih...