🐹2

5K 178 35
                                        

🐹 Aku lagi mood banget nulis.
Jadi aku lanjutin sekarang 🐹💖
Spam komen ya gais 💖🐹

Rara terdiam setelah mendengarkan pertanyaan Jisung. Ia mengingat semalam apa yang telah ia lakukan. Gadis itu terdiam sejenak tanpa melepaskan pandangannya pada Jisung.

"Semalem aku ngapain sih?" gumam Rara. Ia merasa tidak ada kejadian aneh. Ia juga tidak merasa bersalah apa-apa.

Jisung mendengus kesal. "Coba deh Nuna inget-inget. Masa Nuna biasa aja sih!" ketus pemuda itu sembari mempoutkan bibirnya. Jisung menarik kursi yang berseberangan dengan Rara. Enggan dekat-dekat dengan gadis itu.

"Semalem aku nugas kelompok Jie. Apa yang salah?" Rara akhirnya mengingat kegiatannya semalam.

Jisung menghela napas panjang. "Tapi Jisung lihat Nuna ketawa-tawa sama cowok lain. Jisung gak suka!" kesalnya.

"Astaga, Park Jisung. Kamu tu kenapa bisa se cemburu itu sih? Tadi malem tu nuna cuma ngomong sama kating pasca sarjana. Itupun mau ngerencanain magang semester depan."

Jisung memutar bola mata malas.

Dengan sabar Rara mengambil ponselnya. Ia hendak menunjukkan bukti agar Jisung berhenti marah.

"Kamu pasti cemburu karena aku ngobrol sama Kak Doyoung. Asal kamu tahu, beliau udah punya pacar dan sebentar lagi menikah."

Rara berjalan ke arah Jisung dan melihatkan selfie mesra Doyoung dan calon istrinya.

"Maafin Jisung... "

Lihat, sekarang Jisung malah menundukkan pandangan karena ia sudah salah paham. Rara tersenyum, ia meraih pipi tirus Jisung kemudian memeluk kekasih childissnya itu.

"Udah ihh gak usah sedih. Nuna dari tadi dengerin perut kamu bunyi. Buruan makan Park Jisung!" bujuk Rara sembari menepuk pelan punggung lebar Jisung.

"Maafin Jisung ya, Nuna." Jisung enggan melepas pelukan Rara. Bisa dirasakan pemuda itu menangis hingga pundak Rara terasa basah karena air matanya.

Rara terkekeh. Ia sudah terbiasa menghadapi sifat kekanakan Park Jisung. Kini ia mengambil piring kemudian mengisinya dengan nasi dan lauk pauk.

Namun sebelum menyuapkan makanan berat itu, Rara sudah tahu apa yang akan Jisung makan dulu.

"Buka mulut kamu, mumpung bungeoppang nya masih anget Jie."

Jisung menurut. Meski dengan wajah yang terhiasi air mata, pemuda itu tetap membuka mulutnya.

Rara tersenyum senang kala kekasih nya sudah mengunyah kue berbentuk ikan gembrot buatannya itu.

"Gimana, enak gak?" tanya Rara tanpa mengalihkan pandangannya menatap Jisung yang menurutnya benar-benar lucu seperti anak berusia tiga tahun.

Jisung mengangguk lucu. "Enak banget, Jisung suka."

"Makan yang banyak," ucap Rara sambil menyuapi Jisung lagi.

Malam telah tiba. Jisung keluar dari kamar mandi dalam keadaan segar. Rambutnya setengah basah karena ia keramas. Pemuda itu mendengus kesal melihat Rara yang masih berkutat dengan laptopnya. Pasti gadis itu sedang sangat sibuk mengerjakan tugasnya.

My Darling || Park Jisung 🐹🔞✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang