41🐹

1.9K 65 11
                                    

"Gimana rasanya?" Rara terkekeh saat Jisung meneguk wine pertamanya disertai kerutan di dahi dan rasa mual yang tiba-tiba melanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana rasanya?" Rara terkekeh saat Jisung meneguk wine pertamanya disertai kerutan di dahi dan rasa mual yang tiba-tiba melanda.

"Gak enak banget, Nuna! Enakan juga susu." Jisung mengeluarkan lidahnya karena rasa pahit itu kian melanda. Pemuda itu berdiri dari tempat duduk, menuju ke arah kulkas.

Rara tertawa, bisa-bisanya Jisung mengambil satu kotak susu rasa strawberry kemudian meminumnya dengan perasaan lega. Ia memandang wine yang terletak di atas meja dengan malas dan tidak minat lagi.

"Gak mau lanjut lagi? Gak sampe satu tegukan lho kamu." Rara mengangkat gelasnya yang sudah tandas. Tangan kanannya kembali meraih botol wine dan menuangkan lagi. Dengan berani ia meneguknya tanpa beban sama sekali.

"Alkohol ini rasanya tergantung perasaan kamu."

"Maksud Nuna?" Jisung mengangkat satu alisnya. Kelihatannya ia kemusuhan dengan rasanya yang membuat raut wajahnya sekarang terlihat kesal.

"Kalau kamu lagi bahagia rasanya bakalan manis. Kalau kamu lagi dalam suasana hati buruk, rasanya bakal pahit. Coba kamu teguk pelan dengan perasaan hati kamu sekarang." Rara menyodorkan gelasnya yang terisi setengah wine pada Jisung.

Tangan besar Jisung menerimanya dengan ragu-ragu. Ditatapnya cairan bening itu beberapa menit.

"Nuna serius?" tanya Jisung.

"Tergantung gimana kamu menikmatinya sayang," tutur kekasihnya seraya mengelus pelan surai Jisung yang terasa lembut.

Mulutnya sudah menempel pada bibir gelas namun masih ragu meneguknya. Kembali ia jauhkan beberapa detik sebelum akhirnya didekatkan lagi dan meneguknya dengan pelan. Dahi Jisung mengerut saat wine mengalir di tenggorokannya.

"Kok jadi manis?" Pemuda itu melebarkan mata.

"Ini serius manis? Perasaan tadi pahit, apa bagian bawah memang manis?"

Kening Jisung mengerut, ia persis seperti anak kecil yang memastikan bahwa dirinya tidak ditipu. Sangat menggemaskan di mata kekasih yang sedari tadi memperhatikannya dengan detail. Persis seperti seorang ibu yang membimbing anaknya belajar minum dan menentukan rasa.

"Itu artinya kamu minumnya tadi pake feeling, sayang. Dan mood kamu lagi baik sekarang."

Rara kembali mengelus surai Jisung dengan lembut. Pemuda itu tersenyum lucu, tangan besarnya mengepal didepan mulut karena merasa senang. Park Jisung yang legal bahkan masih seperti bayi besar yang belajar minum sesuatu yang lebih keras dari biasanya.

"Nuna tau gak Jisung bayangin apa?"

Rara menggeleng tak tahu. "Apa? Nuna bukan cenayang."

"Jisung bayangin kita nikah, pasti seru banget."

Pernyataan Jisung sangat blak-blakan. Rara mengulum senyum meski tercengang sekaligus geli karena bayi besarnya membayangkan soal pernikahan.

"Iya, pasti seru banget." Rara menimpali perkataan Jisung. Membuat sang empunya tersenyum lagi. Obsidian murninya nampak berbinar senang.

My Darling || Park Jisung 🐹🔞✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang