Penerbangan Seoul menuju LA telah lepas landas 3 jam lalu. Suasana pesawat tampak sangat tenang. Hanya ada suara wanita navigasi sesekali yang bertujuan untuk memudahkan informasi penumpang.
Jisung tersenyum melihat wanita yang terlelap di pundak lebarnya. Perlahan ia melepas jaketnya kemudian memasangkannya ke tubuh depan wanitanya. Ayah dan ibu yang ada di seberang sebelah tempat duduknya hanya bisa tersenyum melihat tingkah anaknya. Itu benar-benar romantis.
"Bahkan kamu gak pernah seromantis anak kita!" ketus Taeyeon seraya melipat kedua tangannya didepan dada. Sang suami meringis, lekas menangkupkan tangannya ala make a wish.
Mereka sampai di LA malam jam delapan. Sesuai rencana, menginap di hotel yang sangat dekat dengan kampus Rara. Agar besok pagi bisa berangkat wisuda dengan mudah. Mereka memesan dua kamar hotel yang terpisah. Ini sesuai permintaan Jisung, karena bocah itu tidak ingin di ganggu orangtuanya. Ia sangat tahu jika orangtuanya pasti akan selalu menggoda dan memperhatikannya. Jadilah ia ingin privasi bersama wanitanya. Padahal menikah saja belum, dasar Park Jisung.
"Ayah sama Ibu mana?" tanya Rara dengan muka bantalnya. Ia agak cengo melihat tubuhnya sudah terbalut piyama yang nyaman. Perasaan waktu masuk kamar hotel dan langsung merebahkan diri di kasur tadi, ia masih memakai baju, celana jeans dan jas mantelnya.
"Mereka tidur di kamar lain lah. Jisung gak mau satu kamar sama mereka."
Bisa dilihat Jisung menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang seraya memainkan game di ponselnya.
"Kamu yang gantiin bajuku?" tanya Rara dengan kening mengerut. Berusaha mengumpulkan nyawa dan kesadarannya. Perjalanan panjang dari Seoul ke LA membuatnya ngantuk berat.
Jisung tersenyum melihat muka bantal pacarnya. Seketika ponsel dan game nya tidak menarik lagi. Ia taruh di atas nakas dan beralih menarik Rara ke atas pangkuannya dengan sangat mudah karena wanita itu duduk di sebelahnya.
"Iya, tadi Jisung yang ganti baju Nuna. Soalnya Nuna kelihatan gak nyaman gitu."
"Sama tadi cium dikit ya, Nuna." Jisung berbisik tepat di telinga Rara.
"Gak heran! Pantesan bra aku udah gak ada." Rara menyembunyikan wajahnya di dada bidang Jisung.
Senyuman lucu terbit dari wajah tampan Park Jisung. Tangan besarnya mengelus punggung Rara. Wajahnya menunduk untuk sekedar menghirup aroma rambut yang selalu bisa menenangkan jiwanya.
"Nuna gak laper?" tanya Jisung seraya menyelipkan surai panjang Rara ke telinga.
"Enggak Ji, gak tau kenapa aku rasanya ngantuk banget. Pengen tidur lagi aja, kamu udah ngantuk belum?"
Jisung menggeleng. "Jisung laper, mau masak ramen aja."
Seketika Rara bangkit dari posisinya. "Jangan makan ramen malem-malem, aku masakin aja. Kamu mau apa?"
"Nuna kan ngantuk, Jisung bisa sendiri kok."
"Gak mau, aku tiba-tiba gak ngantuk. Cepet kamu mau dimasakin apa?"
Jisung tersenyum senang, ia berdiri dari ranjang kemudian menarik Rara ke dalam pelukan dengan posisi keduanya berdiri.
Rara mendorong dada pemuda itu. "Kok malah peluk sih? Kamu mau makan apa sayang?"
"Kenapa sih Nuna sepengertian ini sama Jisung?"
Tatapan Jisung benar-benar membuat Rara malu. Pemuda itu menatap Rara dengan wajah tampannya. Juga tatapannya terkesan bukan Jisung yang polos. Tapi Jisung yang nakal berniat menggoda.
Lekas wanita itu berlari meninggalkan Jisung. Dengan senang hati Jisung mengejarnya.
"Nuna, jangan lari! Jisung mau pasta sama sandwich isi ayam." Ia mengejar Rara sembari tersenyum bahagia.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Darling || Park Jisung 🐹🔞✔️
Fanfiction"I love you, Park Jisung." Mature area 21+ ©zdr_1000le