My Darling || Park Jisung 🐹🔞✔️

🐹11

Baby Jie's Back
🐹
Support with vote and spam komen
Thankyou 🐹💝
Happy Reading Guys
💝🐹💝

Cuaca siang sangatlah terik. Rara baru saja menyelesaikan matkul siang ini. Beruntung wanita itu membuka ponsel dan mengecek di grup chatting. Dosen selanjutnya izin. Jadi sudah tidak ada kelas lagi. Rara bernapas lega, perutnya keroncongan. Ia ingin membeli makan di warung seberang kampus. Setelah itu menunggu bus di halte dan pulang agar bisa cepat tidur.

"Kenapa kesini?" tanya Rara dengan wajah kesal melihat seorang pemuda bersandar di mobil hitamnya.

"Ya jemput Nuna lah, kaya biasanya."

Rara mendengus kesal. "Gak usah Jie, aku mau pulang sendiri."

Pemuda itu menahan lengan Rara. "Nuna, kenapa jadi kayak gini? Semua gara-gara ayah ya?"

"Kemarin Jisung udah ketemu sama ayah."

Rara mengalihkan pandangannya. Enggan menatap Jisung. Pemuda itu menghela napas.

"Ayah kayaknya mau nantangin Jisung. Mau lihat seberapa berjuangnya Jisung buat dapetin cewek yang Jisung suka."

Kedua tangan Jisung menggenggam tangan Rara, dielusnya perlahan. Pemuda itu tersenyum.

"Habis ini, pasti ayah bakal nantangin pake cara lain."

Rara mendongak menatap Jisung.

"Izinin Jisung perjuangin Nuna, ya?"

Rara menghela napas panjang. Tangannya membalas genggaman Jisung kian erat.

"Kamu tu masih sekolah lho Jie. Aku takut semua ini gangguin study kamu juga."

"Nuna, percaya deh sama Jisung. Bukannya cowok harus penuh effort ya? Do'ain Jisung."

"Park Jisung bakal perjuangin Kim Rara," lanjutnya lagi. Matanya menatap Rara dengan penuh ketulusan.

Rara terkekeh. Tangan kanannya menepuk pundak Jisung. "Dasar anak nakal. Masih SMA udah perjuangin cewek."

"Nuna, Jisung serius!" seru pemuda itu.

Tatapan Rara berubah sendu. Wanita itu terlalu banyak pikiran dan kemungkinan. Realita yang selalu mendobraknya dengan segala kepahitan yang terjadi. Jadi Rara masih ragu.

"Apa Nuna ngerasa ragu?" tanya Jisung seraya menarik tubuh Rara semakin dekat padanya. Kedua tangannya merengkuh pinggang Rara hingga wanita itu tidak bisa bergerak.

Rara mengangguk pelan. Tidak bisa dipungkiri, ia memang ragu. Tidak mungkin segala sesuatu berjalan lancar. Dan endingnya juga, ia sudah siap menerima kepahitan yang ada. Cuma ia tidak siap jikalau harus kehilangan Jisung seutuhnya. Wanita itu pasti akan menangis terus, menghabiskan semua air matanya. Karena memang Jisung cinta pertamanya, sama seperti cowok itu. Kim Rara juga cinta pertama Jisung.

"Nuna takut kehilangan kamu," ucap Rara sendu membuat Jisung terdiam. Dadanya terasa sakit lagi. Ia juga tidak mau kehilangan Rara.

Jisung menarik Rara ke dalam pelukannya. Tidak peduli ini di tempat umum dan banyak mahasiswa berlalu lalang.

"Jisung, tau tempat sedikit. Ini di kampus." Rara hendak menolak namun Jisung menahan pelukannya.