🐹16

2.3K 78 8
                                    

Happy Reading

Pagi telah tiba, udara dingin di Busan membuat sepasang manusia yang masih tiduran di ranjang sambil berpelukan. Enggan beranjak dari ranjang besar nan nyaman.

"Nuna," panggil Jisung seraya mengelus punggung sang kekasih penuh kelembutan. Memberikan rasa nyaman hingga Rara enggan merubah posisinya saat ini.

"Hmm, kenapa Jie? Dingin banget tau. Nuna gak mau beranjak, agak siangan aja. Masih mau peluk kayak gini. Badan kamu lebar, anget juga."

Bibirnya tercebik mendengar penuturan Rara. "Tapi nggak boleh terlambat sarapan, Nuna. Inget, Nuna punya asam lambung."

Kekehan Rara terdengar, ia bahkan lupa dengan penyakit lama yang menjangkitinya sejak awal kuliah itu. Asam lambung. Jisung ternyata seperhatian itu padanya.

"Nuna bahkan lupa, kalau punya asam lambung."

Jemari Rara mengelus pelan pipi Jisung. "Maaf, kalau gitu ayo sarapan."

Jisung menahan pinggang Rara yang hendak beranjak dari tempat tidur. Ia kembali membaringkan wanitanya serta menindih perlahan.

"M- mau ngapain?" tanya Rara panik. "Katanya mau sarapan?" lanjutnya sambil berusaha menetralkan kerja jantung di pagi hari.

Kini gantian jemari pemuda itu yang merapihkan anak rambutnya.

"Morning kiss dulu," bisik Jisung.

Tanpa ragu, Jisung meraih tangan Rara untuk dikalungkan ke lehernya. Perlahan mencium wanita itu penuh kelembutan. Terbuai akan ciuman, wanitanya memejamkan mata. Mulai membalas setiap lumatan yang diberikan. Sangat lembut, hangat dan manis. Membuat candu seluruh tubuh yang ikut bereaksi. Meski Rara merasa jutaan kupu-kupu terbang di perutnya, menggelitik dengan ribuan rasa yang menyenangkan.

Mmh...

Rara tak dapat menahan desahannya. Terlebih, tangan lebar Jisung masuk ke dalam piyamanya lekas mengelus perutnya dengan erotis. Kedua tonjolan sensitifnya menegang karena sentuhan Jisung.

"Eumm... Nuna gak pake bra... " bisik Jisung.

"Ahh!" desah Rara saat Jisung mengelus kulit pembatas kedua payudaranya. Matanya juga terpejam saat Jisung dengan sengaja menjilat telinganya.

"Ouh... Ahh... Ssh..."

Tubuhnya semakin tegang saat Jisung memainkan jemarinya di puting. Menggerakkannya dengan cepat hingga tonjolannya semakin membentuk seperti dadu. Jisung menyeringai, dengan mudah tangannya menanggalkan piyama atas.

"Katanya mau sarapan?" Rara menatap Jisung tak percaya saat pemuda itu justru bersiap menikmati tubuh atasnya.

"Jisung mau energi dulu," jawab santainya.

Detik kemudian mulutnya memerangkap puting kiri yang kian menegang. Lidahnya juga menjilat dengan semangat sesekali giginya menggigit dengan gemas. Pemiliknya hanya mampu melampiaskan perasaan dengan desahan serta jemari yang mengacak rambut pemudanya yang kian kurang ajar memainkan aset kembar.

"Ahh... Jisung.. Eumhh... "

Dada bidangnya bergemuruh mendengar desahan indah dengan namanya yang disebut. Jisung si posesif jadi semakin menjadi pemilik ketika wanitanya pasrah seperti ini. Kepala pemuda itu menggeleng, pikirannya semakin liar. Ia membayangkan wanitanya mendesah dan menjerit nikmat di bawahnya. Pasti akan sangat seru.

My Darling || Park Jisung 🐹🔞✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang