Haechan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu Mark melawan monster yang datang dari sisi yang tidak terlihat oleh Mark, membuat perisai atau ia menggunakan kekuatannya untuk menghempaskan monster yang datang.
"Mark, mereka terlalu banyak, kita harus mencari sumbernya," ucap Haechan.
"Tidak ada yang tahu Haechan, aku sudah mencoba mencari, regenerasi mereka sangat cepat itu yang membuat jumlah mereka sulit berkurang," Mark menjawab, akhirnya Haechan membawa Mark untuk naik ke atas atap sebuah rumah.
"Aku punya rencana," Haechan mencoba untuk mengatur nafasnya, Mark menatap calon istrinya itu dengan lekat, meskipun wajahnya dipenuhi oleh keringat, Haechan masih terlihat cantik dimatanya.
Astaga, Mark, fokus.
"Perintahkan seluruh prajurit untuk mundur dan evakuasi warga yang tersisa secepatnya, kau bilang bangunan disini tahan api kan?" tanya Haechan yang dibalas anggukan oleh Mark.
"Kita akan membakar seluruh kerajaan," ujar Haechan.
Rencananya adalah ia akan menggunakan reaksi elemen, Haechan bisa membuat pusaran angin dan Mark akan memantik api, ia hanya bisa berharap bangunan di kerajaan tidak terangkat, pemusnahan ini meskipun memakan banyak ruang tetapi dengan jumlah monster yang terus bertambah hanya ini yang bisa mereka lakukan.
Mark dibantu Haechan untuk turun, memberitahu kepada para prajurit untuk mundur dan mengevakuasi diri.
"Geminic akan membantu jika kalian membutuhkan apapun untuk membangun kembali kerajaan," ucap Haechan. Mark tersenyum mendengar hal itu, ya, mereka akan saling membantu. Haechan membantu evakuasi warga yang masih ada di sekitar sana, membawanya ke kereta kuda dan familia milik keturunan kerajaan, dan Haechan baru tahu Mark memiliki banyak saudara dari selir-selir raja.
"Saudaramu banyak sekali," ucap Haechan.
"Yah, tanyakan pada Ayahku saja. Jangan padaku," setelah memastikan orang terakhir masuk ke dalam kereta, Mark menatap Haechan yang kini melihatnya sambil mengerucutkan bibir.
"Kenapa?" Mark merasa aneh, tapi juga gemas. Kenapa tiba-tiba Haechan seperti itu?
"Apa kau akan seperti itu juga saat sudah menikah denganku nanti? Memiliki banyak selir?" tanya Haechan mengintimidasi, lantas Mark yang mendengar itu tertawa keras. Namun ia tetap meraih kedua tangan Haechan dengan lembut,
"Aku tidak akan mencari selir, aku berjanji. Kau bisa memenggal kepalaku jika itu terjadi," ucap Mark.
"Baiklah, kau yang bilang." setelah itu Mark tanpa ragu mengecup bibir Haechan, membuat anak itu langsung malu-malu dengan wajah semerah tomat cherry.
"Ayo lakukan rencana kita, semua orang sudah pergi," ajaknya. Kepala Mark mengangguk, Haechan kemudian menarik tubuh Mark dan membawanya terbang untuk ke atas gedung paling tinggi, alias diatas istana kerajaan Leon.
Haechan berdiri diujung, matanya terpejam untuk berkonsentrasi, pemilik kekuatan paling besar di kerajaan Geminic bukanlah Ayahnya atau Kakaknya, seorang penyihir bahkan dukun yang bertemu dengan Haechan saat acara kerajaan selalu mengatakan hal yang sama. Haechan adalah pelindung kerajaan Geminic yang sebenarnya.
Haechan jarang menampilkan kekuatan terbesarnya, dia sangat takut kehilangan kendali, terutama semenjak ia mendapatkan mimpi itu. Tapi untuk saat ini, ia harus melawan dirinya sendiri.
Angin mulai berhembus, pelan..kemudian semakin kencang dan membentuk sebuah pusaran yang cukup besar, banyak monster yang tersedot ke dalam pusaran angin. Dan saat inilah Mark mengeluarkan api dari tangannya dan menembakkannya ke pusaran angin, membuat angin tersebut berubah menjadi pusaran api yang besar.
![](https://img.wattpad.com/cover/325358664-288-k976727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZODIAC (MARKNOHYUCK)
FanfictionSemua orang selalu menginginkan kekuasaan, bahkan Haechan sendiri yang hanyalah pengembara yang ingin mengetahui dunia lebih luas, tak hanya terbatas pada kerajaannya saja. ...