Haechan sudah bangun sebelum matahari terbit dan hanya terdengar suara kokok ayam yang menyambut hari baru, Haechan memulai hari dengan membersihkan diri lalu berdandan, ia bersyukur membawa cermin kecil di tas-nya karena disini tidak ada cermin dan itu membuat Haechan kesal.
"Nah sudah." setelah Haechan memastikan penampilannya sudah rapi dan 'cantik' ia lantas merapikan tempat tidurnya kemudian berjalan keluar dari rumah sembari memakan buah apel sebagai pengganjal perut sebelum memilih sarapan pagi ini. Dan tentunya Haechan sudah mengubah penampilannya menjadi berambut hitam, ia bahkan mengenakan baju serba hitam yang dia temukan di lemari dan memodifikasinya, karena demi apapun baju pemilik rumah kecil itu sangat besar! terlalu besar untuknya.
Karena Haechan tidak tahu dimana rumah Mark, jadi ia tidak berniat untuk menunggu pemuda itu datang ke rumah kecilnya, toh untuk apa? dia bisa sendiri dan ia mendapatkan dua kantung uang yang diberikan pemuda itu.
"Dia pasti kaya raya sampai memberikan uang sebanyak itu dengan mudah." ucap Haechan, matahari sudah mulai menampakkan diri ketika ia berhasil keluar dari hutan, astaga rasanya lelah sekali, kalau saja dia tidak menahan kekuatannya mungkin dia bisa sampai tanpa harus lelah. Haechan sudah bisa melihat kerumunan orang yang berjalan bersilangan dengan membawa barang belanjaan,
"Aku harus bisa berbaur." Haechan menyemangati dirinya, ia mulai berjalan mengikuti langkah orang-orang, entah membawanya kemana yang pasti dia masih penasaran dengan kerajaan ini.
"Wahh...ternyata disini kesannya sangat berbeda dengan di Geminic." gumam Haechan sambil menatap kesekitar. Ia masih sangat takjub melihat kerajaan Leon yang sangat megah dengan bangunan-bangunan tinggi,
"Apa mereka juga tinggal di bangunan tinggi itu? wahhh sangat bisa menghemat ruang." komentarnya.Perniagaan disini sama seperti di kerajaannya, menggunakan alat tukar, tetapi Haechan masih bisa mendapati orang-orang yang barter.
Berbeda dengan Haechan yang menikmati hari-harinya di kerajaan Leon, mari kita melihat bagaimana di kerajaan Geminic dimana seorang Ayah kini terlihat murka setelah mendengar kabar bahwa anaknya sudah menghilang dan tidak pulang selama tiga hari.
"Cari dia keseluruh penjuru kerajaan! aku membayar kalian untuk menemukan anakku, bukan memberi kabar tentang anakku!" Ayah Haechan -Johnny- terlihat kesal ketika orang suruhannya memberikan kabar kalau Haechan belum ditemukan, terakhir kali terlihat di sekitar pasar."B-baik Tuan." Johnny mematikan rokoknya lalu menghembuskan nafas,
"Anak itu kenapa tidak bisa diam barang sedetik saja dirumah." Johnny hanya bisa bersabar,"Dia tidak akan punya niatan kembali bahkan sampai tahun depan." suara sang putri membuat Johnny menoleh, Hina namanya. Mereka berdua kembar, Hina dan Haechan. Mendengar itu Johnny memijit kepalanya,
"Kau tahu kan dimana adik-mu itu?" mendengar itu Hina mengangkat bahunya, tidak mau menjawab. Johnny tahu kalau anaknya itu menyembunyikan sesuatu tentang Haechan darinya, mau dipaksapun Hina pasti tidak akan menjawab.
Kembali lagi pada Haechan, kini dia sudah kenyang mencoba berbagai makanan yang dijumpainya, saking terlalu kenyangnya Haechan memutuskan untuk berhenti membeli makanan dan berjalan-jalan sembari mencerna makanan di dalam perutnya. Di tengah ramainya jalan, Haechan bisa melihat kerumunan yang cukup padat berkumpul di tengah-tengah.
"Wah ada apa itu? ada pertunjukan?" Haechan berjalan mendekat, siapa tahu ada sesuatu yang menarik sedang terjadi. Walaupun tidak terlalu dekat tetapi ia bisa melihat seseorang yang berdiri diatas pancuran, lebih tinggi dari yang lain dan terlihat sangat mencolok. Mata Haechan membulat ketika tahu siapa yang dikerumuni itu,

KAMU SEDANG MEMBACA
ZODIAC (MARKNOHYUCK)
FanfictionSemua orang selalu menginginkan kekuasaan, bahkan Haechan sendiri yang hanyalah pengembara yang ingin mengetahui dunia lebih luas, tak hanya terbatas pada kerajaannya saja. ...