16. Sumber

768 101 5
                                        

Mark dibawa masuk hingga ke dalam gua, sampai di ujung. 
"Kami hanya ditugaskan menjaga pintu goa agar tidak ada yang masuk," ungkap orang itu, Mark kemudian melepaskan cengkramannya. Tentara bayaran itu lantas lari tunggang langgang meninggalkan gua, yang penting dia selamat. 

Mark melihat ada sebuah lorong berbentuk pintu, entah kemana lorong itu mengarah tetapi ia harus memastikannya sekarang sebelum hal yang lebih buruk terjadi. 

"Tunggu, bagaimana cara menghilangkan lorong ini? yang bisa membuat lorong hingga ke dimensi lain hanyalah penyihir." Mark mengurungkan niatnya untuk memasuki lorong tersebut, ia kemudian membuat sebuah pelindung terbuat dari api untuk menahan portal tersebut, membentu sebuah bola yang menutup portal itu secara keseluruhan. 

Mark pergi darisana, keputusannya adalah untuk memanggil penyihir terkuat di kerajaan ini untuk menutup portal, meskipun ia belum tahu kemana portal ini perginya. Namun Mark harus menutupnya karena mencurigakan. 

Mark pergi meninggalkan gua, tak perlu waktu lama baginya untuk menemui sang Ayah dan meminta bantuan untuk mengirimkan para penyihir terhebat dari kerajaan dan Mark membawa lima penyihir paling terkenal kuat disana dan membawanya kembali ke gua dimana portal yang ia tutup masih ada disana. 

"Apa kalian tahu siapa yang bisa membuat portal seperti ini?" tanya Mark, 

Kelima penyihir itu sepertinya setuju pada satu jawaban, melihat warna dan bentu portal mereka begitu mengenali ini. 

"Mohon izin Pangeran, kami tahu siapa yang bisa membuat portal seperti ini. Tetapi, saya juga m enyarankan untuk melawannya dengan hati-hati," ungkap salah satu penyihir yang berambut panjang. 

Lantas Mark kemudian membawa mereka berenam ke dalam sebuah diskusi sejenak untuk mematikan lawan. 

"Aku akan masuk ke dalam, temukan sumbernya dan aku meminta kalian untuk melindungi Leon selagi aku tidak disini," ujar Mark sebelum ia masuk ke dalam portal untuk mengetahui kemana lorong ini tersambung.

Seperti ketika ia memasuki lorong dimensi, semuanya gelap sebelum akhirnya ia sampai di ujung cahaya. Ketika Mark sampai disebrang portal ini, ternyata ia sampai disebuah hutan luas dan banyak binatang disana. 

"Dimana ini?" Mark bergumam. Ia mengedarkan pandangannya, ada banyak binatang yang menatapnya, mungkin penasaran. 

Ia melangkahkan kakinya melewati hutan, semakin ia melangkah maju ia bisa melihat padang rumput luas dan sebuah istana yang lumayan jauh darisana. Dan ia baru menyadari begitu ia melihat istana kerajaan ini, Libre. 



Sedangkan itu Haechan kini sedang berjalan memasuki lorong bersama dengan tim dan tentu saja Jeno, 
"Lorong ini lumayan panjang, dari luarnya aku sepertinya tahu siapa pelakunya, tetapi belum bisa menyimpulkan," ungkap salaah satu penyihir yang ikut, 

"Apapun itu pentunjuknya, bicara saja, mereka akan diadili dulu jika berhasil ditangkap," ujar Haechan, tak lama mereka sampai diujung lorong dan pemandangan tak terduga mereka dapatkan. 

"Canca?" Haechan menerka, ia belum pernah melihat semua kerajaan secara langsung dan hanya mempelajari lewat buku sejarah. Dan seingatnya, Canca adalah kerajaan dimana semua jalan kecil dan utama kerajaan itu dialiri oleh air dan istana terbangun diatas air. 

"Kita sudah berada di daerah yang tidak bisa dikunjungi sembarangan," ucap salah satu penyihir, 

"Tapi lorong ini yang membawa monster monster itu, kalian ingin membiarkan pelakunya begitu saja?" kali ini Jeno bertindak, ia menatap para penyihir yang ikut bersama mereka. 

ZODIAC (MARKNOHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang