Haechan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sudah cukup lama dia mendengarkan Ayahnya berbicara dirapat kerajaan ini dengan inti yang sama yaitu perayaan untuk kedatangan kerajaan Leon dan Tauria ke kerajaan mereka.
Lelaki manis itu sedari tadi lebih fokus menggambar di kertas yang seharusnya menjadi tempat untuk mencatat poin penting dari rapat ini.
"Dan Haechan, kau akan menampilkan pertunjukan kepada mereka." mendengar itu Haechan sontak mendongakkan kepala dan menatap Ayahnya,
"Aku? Kenapa? Hina bisa melakukannya." Haechan menunjuk Hina yang duduk disampingnya, sontak saudari kembarnya itu langsung menginjak kaki Haechan dan membuat ia meringis."Kau memiliki suara yang indah dan kemampuan menari yang lebih baik dariku, bukankah kita harus memberikan yang terbaik untuk para tamu?" Hina berucap dengan senyum yang memang disengaja untuk menekan Haechan agar tidak menjadikannya umpan.
"Itu benar, kau pemilik suara paling indah di kerajaan ini Haechan, tidak ada penolakan." ucapan Johnny sudah mutlak dan tak bisa dibantah lagi, lebih tepatnya tidak boleh dibantah.Setelah rapat tadi Haechan pergi menuju ke hutan kerajaan, sendiri, oh dengan alasan ia ingin fokus memikirkan penampilan dan berlatih Johnny mengizinkan Eliot tidak mengikuti Haechan lagi.
Haechan mendorong tubuhnya dengan ringan dengan bantuan angin, pikirannya sudah berlayar kemana-mana. Apa yang akan dia tampilkan nanti dan apa reaksi Jeno nanti.
Haechan berhenti ketika ia sampai di pohon paling besar disana, lebih dari 500 meter tingginya jadi ia bisa melihat pemandangan kotanya dari sini. Hutan Geminic letaknya ada diatas kota, melayang dengan batu besar dan ada sebuah lorong panjang yang menghubungkan bagi mereka yang tidak punya kekuatan agar tetap bisa menyebrang ke satu tempat ke tempat lainnya.
"Apa yang harus aku tampilkan?" Haechan duduk disalah satu dahan besar pohon itu, sekumpulan kupu-kupu langsung menghampirinya, ada yang bertengger di rambut Haechan bahkan di bahu. Haechan mengeluarkan buku kecilnya, meskipun ia terlihat ogah-ogahan saat disuruh tampil tapi sebagai putera kerajaan ia harus memberikan contoh dan penampilan terbaik kepada tamu. Ini pertama kalinya kerajaan menerima tamu dan bekerja sama dengan kerajaan lain. Ia punya waktu satu bulan mulai dari sekarang untuk mempersiapkan semuanya.
"Truth Unfold? Lagu itu sedih dan bukan untuk menyambut, tapi ini pertunjukan. Mungkin itu." Haechan memutuskan untuk menampilkan lagu truth unfold, menuliskan lagu itu di buku kecilnya dan menulis detail pertunjukan musik yang akan dia lakukan.
Anak itu terlalu fokus merencanakan pertunjukannya hingga tidak sadar dia sudah berada disana lebih dari tiga jam dan ia sudah merasa mengantuk. Pemuda itu meregangkan tangannya sambil menguap, sepertinya berpikir membuat perutnya lapar.
"Ah aku butuh makanan." Haechan baru sadar kalau hari sudah beranjak malam, bulan sudah menampakkan wujudnya dan langit berwarna biru keunguan.
"Ck ck memang orang pintar sepertiku tidak bisa diganggu saat sedang serius." Haechan membanggakan dirinya sendiri, ia kemudian meluncur dengan senang melewati rumah-rumah dan menyentuh awan yang ia lewati. Ia menyukai menjadi kaum Gemini karena bisa terbang seperti ini, rasanya bebas dan angin diatas sini rasanya berbeda dengan angin di bawah.
Haechan turun ke daerah pasar, sudah mulai ramai lagi setelah pasar tutup siang hingga sore. Haechan mampir ke salh satu kedai untuk membeli makanan, nasi yang dibumbui dan diberikan telur yang dikocok dan dipanggang dengan hasil yang lembut ditambah dengan irisan daging.
"Terimakasih." Haechan menaruh dua koin emas di meja, namun si pemilik restoran buru-buru menghampiri Haechan dan mengembalikan uang koin itu.
"Tolong ambil kembali pangeran, saya tidak bisa menerimanya." ucap si pemilik restoran, namun jelas saja Haechan menolak sikap itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZODIAC (MARKNOHYUCK)
Hayran KurguSemua orang selalu menginginkan kekuasaan, bahkan Haechan sendiri yang hanyalah pengembara yang ingin mengetahui dunia lebih luas, tak hanya terbatas pada kerajaannya saja. ...