Lee Haechan & Huang Renjun
Every love story in this universe is beautiful. But, ours love story is my favorite.
⚠️Non baku & lokal area⚠️
HARSA HAGA
.
.
.
.
.
.
.
.Ganendra Haga sangat bersemangat di Minggu sore ini karena sudah janjian dengan teman sekelompok nya untuk mengerjakan tugas bersama di rumah Rayan.
Mereka janjian jam 4 sore, tetapi 30 menit sebelumnya Haga sudah sampai di rumah Rayan.
Bahkan sebenarnya sudah dari jam 2, Haga rapih-rapih dan memilih baju yang paling bagus menurut nya. Padahal hanya untuk kerja kelompok saja.
Haga memakai kaos putih dan dibalut dengan jaket denim lalu di padupadan kan dengan celana jeans robek miliknya. Outfit yang sebenarnya lebih cocok untuk balapan motor daripada untuk kerja kelompok.
Sesampainya di rumah Rayan, Haga langsung memarkirkan motornya dan dan memasuki rumah Rayan setelah dibukakan pintu.
"Temen nya Rahiyan ya?" Tanya perempuan paruh baya yang Haga yakini adalah ibunda nya Rayan.
"Iya, Tante" jawab Haga sambil tersenyum sopan
"Silakan masuk, Nak" ucap Bunda Wendy sambil mempersilahkan Haga untuk memasuki rumahnya.
Haga membungkuk sopan lalu berjalan mengikuti Bunda Wendy.
"Duduk dulu ya, nak. Iyan nya lagi mandi" ucap Bunda Wendy sambil tersenyum ramah.
"Iyan?" Tanya Haga bingung
"Panggilan Rahiyan kalau di rumah" jawab Bunda
"Oh, lucu panggilan nya" jawab Haga
Bunda Wendy tersenyum hangat lalu mempersilahkan Haga duduk di sofa.
"Duduk dulu, Nak"
Haga mengangguk sopan lalu duduk di sofa besar itu.
"Sebentar ya, Tante ambil minuman dulu"
"Eh gak usah repot-repot, Tante" ucap Haga mencegah Bunda Wendy untuk mengambil minuman
"Gak apa-apa, gak repot kok Tante. Tunggu sebentar ya" ucap Bunda Wendy lalu pergi ke dapur.
Haga menggaruk lehernya. Ia malu dan deg-degan saat bertemu orang tua Rayan, seolah-olah ia sedang mengapeli Rayan. Ia juga sedikit menyesal mengenakan celana robek ini, terkesan tidak sopan. Ia takut kesan pertama orang tua nya Rayan kepadanya buruk dan akhirnya tidak merestui hubungan nya dengan Rayan.
Eh? Apa tadi? Hubungan nya dengan Rayan?
Ada-ada saja, bahkan mereka belum masuk tahap 'pendekatan'. Tapi bisa-bisanya Haga berpikiran soal restu. Diterima Rayan saja belum tentu.
Tidak lama Bunda Wendy datang lagi sambil membawakan minuman untuk Haga dan meletakkan nya di meja.
"Diminum, nak. Maaf Tante lupa mau nanya minum apa, jadinya Tante bawain air putih aja deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
HARSA HAGA [HYUCKREN]
Teen FictionRayan sudah hampir menyerah rasanya, ia yang setiap hari selalu diganggu oleh Haga merasa frustasi dan bahkan sempat mogok sekolah. Pasalnya selalu saja Rayan yang dijadikan korban kejahilan Haga. Apakah Rayan mampu menangani sifat jahil Haga, atau...