HARSA HAGA [HYUCKREN]

#25

Lee Haechan & Huang Renjun

Every love story in this universe is beautiful. But, ours love story is my favorite.

⚠️Non baku & lokal area⚠️

HARSA HAGA
.
.
.
.
.
.
.
.

"Rayan gak bisa singkirin lo dari angka satu, tapi dia punya cara lain buat ambil apa yang harusnya jadi milik lo. Inget Win, Rayan itu anggap lo saingan"

Windi tidak pernah terpikirkan sama sekali tentang hal ini. Selama ini ia benar-benar tulus ingin menjadi teman Rayan dan membantu Rayan jika Rayan kesulitan dalam memahami pelajaran.

Ia yang kasihan karena Rayan hanya berteman dengan Yugala, berbaik hati menjadi teman Rayan dan sama sekali tidak berpikir bahwa Rayan adalah saingan nya.

Tetapi apakah benar Rayan menganggap nya saingan?

Tentang Haga.

Mengapa Windi bisa jatuh cinta pada pemuda begajulan itu. Karena Haga pernah membantunya saat masa orientasi sekolah.

Mereka berdua telat dan akan kena hukuman jika ketahuan. Dan saat itu Haga membantunya untuk menaiki tembok sekolah dan berhasil masuk tanpa ketahuan.

Dari situ Windi mulai menaruh hati pada Haga.

Dan sejujurnya ia memang berharap suatu saat nanti Haga bisa membuka hati untuk nya. Tetapi saat mengetahui Haga menyukai Rayan, ia memupus perasaan itu.

Tetapi hari ini, ia kembali menginginkan Haga. Dua tahun memendam perasaan dan tidak mendapatkan balasan. Bukankah ini terlalu tidak adil?

****

"Aku bilang kan kecapnya sedikit aja, ini kebanyakan!" Rayan mengomeli Haga, karena Haga yang sok perhatian menaruh kecap di bakso nya.

Siang ini, Rayan pertama kalinya ikut ke kantin bersama Haga dan teman-teman nya. Tidak lupa juga mengajak Yugala untuk ikut bergabung.

"Tadi kan kamu yang minta kecap" jawab Haga

"Aku cuma minta ambilin, gak minta dituangin!" Sungut Haga

"Marah-marah mulu nih bayik. Ya udah tukeran sama bakso aku" balas Haga

"Bakso kamu udah disambelin banyak banget, Haga!" Omel Rayan

"Anjir, gua masih gak nyangka Rayan sama Haga" ucap Yugala di sela-sela pertengkaran dua sejoli ini.

"Pusing gak sih lo dengernya? Gua pikir udah jadian gak ada berantem-berantem lagi" balas Mada

"Bukan Haga Rayan kalau gak tengkar" ucap Jemian

"Meriang kaya nya kalau gak gelut" ujar Kama

"Diem deh lo, berisik!" Sungut Rayan

"Kamu marah?" Tanya Haga

"Mikir aja sendiri!" Omel Rayan

"Coba liat muka marahnya?" Lihatlah. Haga malah semakin menggoda Rayan dengan menatap wajah kesal Rayan sambil senyum-senyum.