DO IT; 09

478 51 0
                                    

09; Perjodohan Gila Pria Kim

•chapter nine; start•

Pagi-pagi tadi Junkyu mendapatkan pesan dari ibunya yang memintanya untuk datang ke rumah. Terpaksa pria Kim itu harus mengajukan cuti demi memenuhi permintaan sang ibu yang terasa sedikit memaksa ini. Ia juga harus meninggalkan Haruto seorang diri di rumah.

"Nanti kalo ada apa-apa langsung telfon abang aja." ujar Junkyu sebelum memasuki mobilnya.

"Siap. Hati-hati di jalan, bang!" balas Haruto seraya melambaikan tangannya.

Membunyikan klakson beberapa kali, Junkyu segera melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah dimana Haruto masih diam disana. Dalam beberapa saat pria itu hanya tersenyum, kemudian kembali masuk ke dalam rumah milik kakak sepupunya ini.

Selama perjalanan Junkyu menyalakan musik secara acak, memecah keheningan yang tak begitu ia sukai. Tak memakan waktu banyak, Junkyu hanya perlu menghabiskan waktu selama kurang lebih 1 setengah jam untuk sampai di kediaman orang tuanya.

Tak Junkyu bayangkan, kedatangannya disambut oleh kedua orang tuanya yang terlihat lebih sumringah dari biasanya. Apakah ia telah melewatkan banyak hal disini?

Junkyu yang baru saja turun dari mobilnya langsung menerima pelukan hangat dari sang ibu. Begitu juga dengan sang ayah yang menepuk pundaknya beberapa kali seolah begitu bangga dengan putranya.

"Tumben?" tanya Junkyu biadab.

Nyonya Lee tertawa mendengar pertanyaan spontan dari putranya, "Papa mama kangen banget sama kamu. Emang nggak boleh, ya?"

Junkyu hanya terkekeh, "Boleh aja sih."

"Ya udah, masuk yuk. Diluar panas banget." ajak Tuan Kim yang membuat Junkyu mengerjapkan matanya kaget.

Apakah ada yang salah dengan pria tua ini? Kenapa tiba-tiba menjadi sesosok yang manis?

Apakah hanya Junkyu yang merasa aneh dengan suasana saat ini? Entahlah, Junkyu sedang tak ingin berburuk sangka. Namun sikap kedua orang tuanya yang begitu mencurigakan tak dapat menutup rasa penasaran yang rasakan.

Benar saja apa yang dipikirkan Junkyu, ketika ia mulai memasuki kediaman orang tuanya, Junkyu bisa melihat ada sesosok wanita yang tengah meletakkan beberapa kue kering di atas meja. Hal yang membuat Junkyu menghentikan langkahnya karena terkejut.

"Loh? Junkyu? Kok diem disitu? Sini duduk bareng, papa mama mau ngobrol-ngobrol..." ujar Nyonya Lee seraya menarik tangan wanita tadi untuk ikut duduk disana.

Tanpa banyak bertanya Junkyu segera menuruti perintah sang ibu dan memilih duduk berjauhan dari wanita tadi. Junkyu mengambil cangkir berisi teh itu dan menyesapnya untuk beberapa saat.

"Jadi?" tanya Junkyu tiba-tiba.

Tuan Kim menatap sang putra, "Kok jadi?"

"Pasti ada sesuatu kan sampe papa mama minta Junkyu pulang?" tanya Junkyu langsung pada inti.

Nyonya Lee terkekeh, "Enggak loh, nak. Junkyu nggak ada cerita yang mau diceritain ke mama papa?"

Junkyu menatap wanita tadi sekilas dan kembali menatap sang ibu, "Junkyu kurang nyaman kalo ada orang asing."

Nyonya Lee merangkul wanita disampingnya ramah, "Oh iya, mama lupa ngenalin dia sama kamu... Namanya Enami Asa, anak temen mama."

Junkyu yang sedang menyeruput tehnya itu seketika tersedak. Ditatapnya kembali wanita tadi yang ternyata adalah wanita yang sama dengan foto yang diberikan Hyunsuk beberapa hari lalu. Ternyata dunia begitu sempit.

DO ITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang