DO IT; 16

380 45 0
                                    

16; Seharusnya Aku Tidak Mencintaimu

•chapter sixteen; start•

"Aku cuma mau nanya suatu hal, kak."

"Hm? Gimana?"

Asa mengeluarkan sebuah buku bersampul hitam dan diletakkannya di atas meja dengan begitu pelan. Bisa dilihat dari tatapannya, Asa merasakan suatu kekecewaan besar juga rasa kesedihan yang tak dapat lagi diutarakan.

"Ini buku hariannya Bang Junkyu kan? Temen suami kakak." tanya Ruka setelah melihat nama juga foto di sampul buku itu.

Ruka menegakkan tubuhnya, "Kok bisa ada di kamu?"

Helaan nafas kasar terdengar, Asa menangkup wajahnya dengan kedua tangan. Rasanya berat sekali untuk menerima kenyataan yang begitu menyakitkan ini.

Melihat reaksi yang diberikan Asa, Ruka mencoba memposikan dirinya saat ini. Digesernya secangkir kopi itu hingga ia bisa lebih leluasa berkomunikasi dengan yang lebih muda.

"Kenapa? Cerita aja, kakak dengerin."

"Bang Hyunsuk pernah ngasih tau sesuatu tentang Bang Junkyu ke kakak?" tanya Asa.

Ruka menelan ludahnya sejenak, "Kenapa?"

"Kakak udah tau tentang orientasi seksual Bang Junkyu?"

Tepat, Asa menanyakannya tepat pada titiknya tanpa suatu basa-basi yang sebetulnya juga tidak ia sukai. Keheningan memakan waktu, Asa yang menunggu jawaban juga Ruka yang bingung ingin menjawab apa.

"Asa... Gini—"

"Kalo kakak tau kenapa kakak nempatin Asa di situasi ini?" tanya Asa menahan air mata meski suaranya mulai bergetar.

Asa tersenyum paksa, "Maksud kakak apa?"

"Asa, dengerin kakak dulu..."

Asa menunduk dan memberikan anggukan samar sebagai persetujuan permintaan yang lebih tua.

Ruka menghela nafas, "Kakak tau, kakak tau kalo Bang Junkyu itu berbeda..."

"Sebelumnya kakak minta maaf, atas nama kakak sendiri juga atas nama suami kakak." lirih Ruka.

"Tapi, kenapa harus Asa?" tanya wanita itu begitu sakit.

"Bang Junkyu bisa berubah, Asa..."

Asa menggeleng lemah, "Nggak segampang itu, kak... Orientasi seksual bukan hal yang kecil. Dengan kakak nempatin Asa di situasi ini, justru itu akan ngelukain Asa sendiri juga Bang Junkyu."

"Kamu bisa ngerubah Bang Junkyu." ujar Ruka.

Asa menatap Ruka tepat pada netranya, "Mustahil. Nggak akan pernah ada cinta yang tumbuh di antara kita, kak... Hati Bang Junkyu bukan buat Asa. Dan nggak akan pernah jadi milik Asa..."

"Kenapa kakak nggak bilang sama Asa dari dulu? Kenapa baru sekarang? Kenapa kakak baru mau jelasin ketika Asa udah berharap lebih sama Bang Junkyu?" tanya Asa, muak.

Asa mulai menitihkan air matanya, "Kenapa disaat Asa mulai cinta sama Bang Junkyu?"

"Asa..." lirih Ruka merasa sangat bersalah.

"Asa harus gimana, kak? Hiks, Asa harus gimana kalo udah kayak gini? Munafik kalo Asa nggak mau ninggalin Bang Junkyu setelah tau semuanya. Tapi Asa sadar, Asa akan jauh lebih hancur lagi kalo pergi..." ujar Asa.

"Maafin kakak..."

Asa hanya bisa menunduk menahan isak tangis yang mendobrak bibirnya. Semua ini menyakitkan, seharusnya ia tidak berada disini. Seharusnya ia tidak menempatkan Junkyu di dalam hatinya. Seharusnya semua ini tidak terjadi.

DO ITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang