12; Bukan Blade Pelakunya!
•chapter twelve; start•
"Museum Nasional udah dibom?"
Mata tajam Jihoon menatap lurus entah kemana mendengar berita yang baru saja Yoshi katakan. Dijawab anggukan oleh sang lawan bicara yang tengah asyik menggoyangkan gelas berisi alkoholnya.
"Kita nggak perlu susah-susah bikin onar disana, sementara mereka udah ngelakuinnya duluan." balas Yoshi yang tak juga merubah raut wajah datar Jihoon.
Jihoon mendecih, "Mereka pasti udah ngambil banyak keuntungan."
Yoshi tersenyum miring, "Hei? Bukan berarti kita kalah, bro! Ini cuma karena waktu, kita masih bisa ngelakuin hal yang lebih jauh dari mereka."
Yoshi meletakkan gelasnya dan menjadikan tangannya sebagai tumpuan di atas meja kerja sang teman, "Lagian, mereka itu bukan tandingan kita. Mereka masih jauh di bawah kaki-kaki kita, bang..."
Jihoon menatap ke arah mata tajam milik pria di hadapannya ini.
Mungkin sudah seminggu yang lalu Jihoon dan para rekannya itu berniat ingin melakukan pengeboman di Museum Nasional, entah itu untuk kesenangan semata maupun meraup keuntungan dengan mencuri beberapa benda berharga disana.
Namun beribu kata sial, Jihoon justru mendapatkan kabar dari Yoshi bahwa ada suatu komplotan yang berani mencuri garis start misi mereka. Yang bagi Jihoon, komplotan itu terlalu banyak mengambil keuntungan atas pengeboman ini.
Menyebalkan.
"Udah lah, bang. Lagian kita masih bisa ngambil keuntungan dari tragedi ini, kan?" tanya Yoshi.
Jihoon mengangguk, "Lo tau siapa mereka?"
Yoshi mengetuk-ngetukkan bibir gelas itu pada dagunya untuk beberapa saat, "Menurut gue sih kalo bukan komplotan cewek murahan itu siapa lagi?"
"Cewek murahan?"
Yoshi mengangguk, "Hm, rival kita yang rela nyerahin tubuhnya buat Lo demi kedamaian kita sama pihak dia."
Jihoon yang baru saja mengingatnya sontak tertawa lebar, "Emang murahan ternyata."
Obrolan singkat itu terjeda kala pintu ruangan Jihoon terbuka dengan cukup kasar. Memperlihatkan seorang wanita yang tak lain lagi adalah Pharita yang tampil menarik dengan stelan serba putihnya.
Pharita berhenti di hadapan Jihoon memasang kedua tangannya di samping pinggang, "Lo udah denger beritanya?"
Jihoon mengangguk seraya menunjuk Yoshi dengan dagunya.
"Gila! Gue udah ngincer dari lama, bangs*t!" umpat Pharita merasa begitu kesal.
"Rasanya uang 4 miliyar gue ilang gitu aja! Siapa sih orangnya?! Pengen gue bunuh!" dumel Pharita.
"Lo ngincer apa, sih?" tanya Jihoon.
"Gelang." jawab Pharita singkat, ia sudah terlanjur kesal dengan berita yang ada.
•••
"Emang boleh secakep ini?"
Shin Haram, atau yang sering dipanggil Rami adalah wanita yang dijuluki Yoshi dan Jihoon sebagai wanita murahan. Merupakan musuh pria-pria itu dalam suatu dunia gelap.
Kedua matanya berbinar menatap gelang indah yang berada di tangannya. Gelang incaran Pharita yang dibandrol bisa menyentuh angka 4 miliyar. Rasanya begitu senang bisa membuat musuhnya itu merasa kesal akannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DO IT
FanfictionJihoon tidak berniat membuat semua ini menjadi rumit, meski ia adalah pengidap kleptomania... *** Kleptomania adalah gangguan kontrol impuls yang menghasilkan dorongan tak tertahankan untuk mencuri. Dan siapa sangka? Jihoon adalah salah satu diantar...