21; Dimana Berkasnya?!
•chapter twenty one; start•
Dengan bergetar, tangan yang penuh luka itu terus berupaya untuk menekan tombol-tombol berisikan angka guna menghubungi seseorang yang sekiranya dapat menolongnya saat ini. Nafas yang tak beraturan bisa mendeskripsikan bagaimana keadaan wanita ini sekarang.
Wajah yang penuh debu, rambut yang berantakan, hingga pakaian yang terdapat robekan di beberapa titiknya.
"H-halo?"
"Iya. Selamat siang, kami dengan Kepolisian Seoul. Ada yang bisa kami bantu?"
"T-tolong... Hiks, tolong saya..." suara lirih nan penuh isak tangis terdengar begitu menyayat hati.
"Dengan siapa saya berbicara?" bisa wanita itu dengar suara kepanikan yang ada di seberang.
"S-saya Lee Dain... Hiks, tolong saya..."
Ya, wanita itu tak lain lagi adalah Lee Dain atau yang sering disapa Rora. Sekertaris pribadi mendiang pemilik PJW's Company, Park Jeongwoo. Wanita yang kini juga menjadi buronan Jihoon dan anak buahnya.
"Bisa berikan alamat anda kini berada? Tenanglah, berbicara dengan tenang... Kami akan segera menolong anda."
Rora melihat sekitar, namun yang bisa ia lihat hanyalah pepohonan rindang juga sebuah jalan aspal di tengahnya. Ia tidak tahu dimana dirinya sekarang, selama ini ia hanya berlari dan terus berlari dengan ketakutan yang teramat.
"Saya tidak tau, s-saya tidak tau ini ada dimana... Hiks, tolong saya."
"Baiklah, nona Lee... Tenanglah, saya akan mencari titik koordinat anda sekarang. Bisa anda jelaskan tempat seperti apa anda berada?"
Rora bisa mendengar suara bising ketikan keyboard dari seberang, namun hal itu tak dapat menutup kepanikan yang ia rasakan saat ini.
"Pohon-pohon disini menjulang tinggi, hiks... Hanya ada satu jalan beraspal di tengahnya." jelasnya dengan suara yang bergetar.
"K-kumohon tolong saya, hiks..." lirihnya begitu ketakutan.
"Atur nafasmu, bertahanlah... Tenanglah, kami dan tim kepolisian akan segera menolongmu. Apakah ada yang anda keluhkan? Apakah ada luka yang anda terima?"
"Kepalaku sangat sakit, hiks... Banyak luka yang ada ditubuhku, hiks a-ada beberapa di antara mereka yang masih berdarah..." jelas Rora dengan suara yang mulai melemah.
Rora bisa mendengar suara kegaduhan dari seberang, yang wanita itu yakini bahwa mereka akan segera datang dan memberikannya pertolongan.
"Nona, tetaplah sadar. Atur nafasmu, jangan sampai anda memejamkan mata anda... Kami akan segera datang, bertahanlah."
Tidak, tidak bisa. Kedua mata Rora sangatlah berat saat ini. Bahkan tubuhnya perlahan jatuh bersimpuh di dalam kotak telefon.
"Kumohon... T-tolong aku..."
"Nona Lee, anda masih bisa mendengar saya? Tolong jaga kesadaranmu."
"A-aku tidak kuat..."
"Nona Lee? Anda masih disana? Nona—"
Pip!
Telepon itu dimatikan sepihak.
"Bawa dia ke mobil."
Terlambat, Rora tak sadarkan diri. Dan kini ia harus kembali ke kandang singa setelah Yoshi menemukannya.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
DO IT
FanfictionJihoon tidak berniat membuat semua ini menjadi rumit, meski ia adalah pengidap kleptomania... *** Kleptomania adalah gangguan kontrol impuls yang menghasilkan dorongan tak tertahankan untuk mencuri. Dan siapa sangka? Jihoon adalah salah satu diantar...