9

1.2K 130 4
                                    


   Sudah memasuki Minggu ke dua Chika mulai bekerja di resto Shani, bahkan sebelum mereka bekerja Christy sudah memberitahu mereka untuk tidak melanggar aturan yang sudah di tetapkan

Terutama tentang memberi tahu siapa pemilik resto dan caffe ini, dan ini adalah larangan yang wajib dan harus mereka lakukan

  " Huh, gue capek banget Chika " keluh Ashell

Sementara Chika memutar bola matanya malas, Ashell terus saja mengeluh padanya tetapi wanita itu masih tetap bertahan hingga saat ini

  " Kalo capek mending resign aja Shell, gue malas dengar Lo ngeluh Mulu sana ngantor urusin tuh saham orang tua Lo "

  " Nggak ah, enakkan di sini bisa ketemu banyak orang. Siapa tau ketemu jodoh kan gak ada yang tau " gumamnya

  " Makin gajelas " batin Chika

Chika tidak lagi menanggapi perkataan Ashell, ia yang telah selesai menata makanan di atas nampan dengan cepat membawanya ke meja pelanggan.


______



Sementara di mansion, Renata terus saja menangis bahkan wajah wanita yang belum terlalu tua itu sering terlihat sembab

Ia terus memikirkan Shani, hingga saat ini anak sulungnya itu belum ada kabar

  " Mih, Cio berangkat ke kantor dulu yah "

Gracio menyalimi tangan ibunya, dan bergegas untuk pergi namun panggilan Renata membuatnya terhenti dan berbalik

  " Ada apa mih ? "

Renata menarik nafasnya dalam lalu menatap Gracio

  " Bawa kakak kamu pulang "

Hanya itu kata yang terucap dari bibir ibunya, sedangkan Gracio tidak dapat berbuat apa - apa karena dari ujung tangga Dimas sang ayah tengah menatap ke arahnya dengan tatapan yang seolah melarangnya untuk mencari Shani

  " Garcio! Kamu dengar ucapan mami ?! " Sentak Renata hingga membuat Gracio terkejut dengan bentakan sang mommy

Seolah Renata tau siapa yang berada di belakan mereka

  " I-iya mih, Cio bakal cari setelah pulang kantor "

  " Papi berangkat kerja mih " ucap Dimas yang segera turun menghampiri mereka

Namun Renata tidak menggubris ucapan sang suami bahkan ia menepis tangan Dimas saat akan menyentuh lengannya

Suami dan anaknya itu pun segera pergi, sementara air matanya kini kembali menetes

Semenjak Shani memilih untuk keluar dari mansion, sejak saat itu juga keadaan di mansion yang awalnya damai dan tentram kini mulai berubah

Kata keluarga yang hangat untuk mereka tak ada lagi yang ada hanya bentakan, amarah dan emosi yang terdengar dari mansion tersebut bahkan Renata yang sangat suka menyiapkan sarapan dan makan malam untuk keluarganya kini tak ada lagi kegiatan yang rutin ia lakukan itu

Sedangkan Gracio tidak dapat berbuat apa - apa karena ia yang sangat patuh terhadap sang papi membuatnya tidak berani untuk menemui dan mencari Shani

  " Pih, izinin cio buat nyari ka Shani yah? " Pinta Gracio membuka percakapan lebih dulu

Sebenarnya ia sangat was - was mengatakan hal tersebut karena takut mendapat amukan dari Dimas ayahnya

Dimas yang duduk di sampingnya menoleh kearahnya dan menatapnya dengan tatapan tajam

  " Cio cuma takut kalo Mommy kenapa Napa" lanjutnya dengan raut wajah yang sedih

Mengingat sang mommy yang tak lagi memperdulikan soal kesehatannya, untuk sekedar makan saja Renata enggan untuk menyentuh makanannya

That Gir'l  ( shanchik ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang