I will finish this story but slowly yaa🙂
" Shanhh " Chika meremas sprei putih kala jari tengah dan kanan Shani mulai menyentuh bagian sensitifnya serta ibu jarinya yang kini tengah menggesek daging mungil yang sedikit menonjol di bagian inti itu hingga membuat Chika semakin menggelinjang di bawah permainan Shani
Chika bahkan semakin meracau tak menentu " ouhhh ... ahh enak Shan-ahh "
Shani menyeringai melihat raut wajah Chika " Hm ? kamu suka baby ? " tanya Shani sambil menggerakkan lembut tangannya di bagian inti Chika yang semakin basah
Dengan mata terpejam Chika menjawab pertanyaan suaminya itu dalam anggukan yang cepat hingga tak berselang lama Chika dapat merasakan ada sesuatu yang ingin keluar dari dalam miliknya
" Ahhh ... sayang .. aku .. ahhh aku mau pipis " ujar Chika dengan nafas yang terengah - engah
" Gak papa sayang, keluarin" Shani tau Chika akan mencapai puncaknya ia semakin menambah kecepatan jarinya
" Shan .. ahhh.. a-k aku ... " Chika tidak dapat melanjutkan kata - katanya karena sesuatu yang tidak bisa ia tahan serasa ingin meledak
" Ahh " desahan kecil itu terdengar lega secara bersamaan dengan puncak kenikmatan yang Chika rasakan pertama kali dalam hidupnya
Shani menarik tangannya dan tersenyum saat melihat jarinya telah di lumuri dengan cairan kental. tanpa perasaan jijik Shani memasukkan jarinya ke dalam mulutnya lalu menjilatnya bahkan sisa - sisa cairan di v*gina Chika pun.
" Sekarang giliran aku " bisik Shani menyeringai, dan mulai melepaskan celananya tanpa memperdulikan Chika yang masih terkulai lemas akibat jarinya.
Chika yang masih sadar pun, matanya melebar sempurna saat Shani mengeluarkan miliknya dari celana boxer yang ia kenakan. benda itu berdiri tegak dan sudah siap menerobos ke dalam milik Chika.
" Shan .. i-itu " Chika meneguk ludahnya, ia sangat takut sekarang sampai matanya mengerjap beberapa kali
Shani tidak memperdulikan raut wajah Chika, sekarang ia hanya ingin merasakan miliknya masuk ke dalam bagian intim istrinya yang selalu ada dalam imajinasinya itu. apalagi Shani sudah lama tidak melakukan hubungan seperti ini dan menikmati tubuh Chika adalah impiannya yang sudah lama ia tahan
" A-apa itu muat ? " Chika menarik selimut untuk menutupi miliknya namun dengan cepat Shani menariknya bahkan terbilang dengan cara yang sangat kasar
" Jangan banyak bicara bitch, nikmati saja! " Bentak Shani, ia menarik paksa kaki Chika dan membukanya lebar - lebar
Chika terkejut dengan perlakuan Shani padanya, pria itu baru saja menyebutnya dengan sebutan yang lebih cocok untuk pelacur bahkan memperlakukannya dengan kasar, mata Chika memanas perkataan Shani membuat hatinya begitu sakit hingga ia tak bisa menahan air matanya yang kini mulai menetes
Shani yang sudah di kuasai nafsunya sepertinya lupa jika gadis di hadapannya ini adalah istrinya bukan pelacur atau wanita bayaran yang biasa melayaninya
Saat Shani akan memasukkan miliknya, tubuh Chika bergetar. Shani mencoba untuk tidak peduli namun saat pandangannya tertuju pada wajah Chika, gadis itu sedang menangis. isakkan itu sontak membuat Shani tersadar atas perlakuannya
" Chika " Shani diliputi rasa bersalah, ia kembali memungut selimut yang ia lempar tadi dan di tutupinya tubuh Chika tanpa memikirkan lagi nafsunya yang menggebu - gebu meskipun Shani merasa sakit saat menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Gir'l ( shanchik ) ✓
Fanfic{ COMPLETED } Mencari hingga menemukannya . . .