Chika terbangun dari tidurnya, ia mengucek pelan matanya sembari menyesuaikan indra penglihatannya dengan cahaya matahari yang masuk melalui sela - sela tirai jendela kamar.
Lalu ia mengecek jam di ponselnya, sudah pukul 7 pagi. Ia pun bergegas menuju toilet untuk mencuci muka dan sikat gigi sebelum membuat sarapan.
Setelahnya, ia langsung keluar dengan mengikat rambutnya asal lalu melewati kamar Shani yang sedikit terbuka. Chika pun berniat untuk membangunkan pria tersebut namun ternyata Shani tidak ada di kamarnya
" Shan, Shani " panggil Chika ke seisi ruangan namun tetap tidak ada tanda - tanda atas kehadiran pria itu
Chika memutuskan untuk ke depan, mungkin Shani sedang bersama pak Didit. Dari ruang depan ia bisa melihat supir mereka itu sedang mengelap mobil namun masih saja tidak ada Shani di sana
" Pak Didit "
" Eh nyonya, selamat pagi Nya' " Didit menghentikan aktifitasnya dan membungkuk pelan di hadapan Chika
" Pagi pak, Bapak ada lihat Shani gak ? Dari tadi saya cariin kok gak ada ya ? "
" Ohh Tuan Shani, tadi pagi Tuan sudah pergi ke kantor Nya' "
Chika mengerut " Ohh gitu ya pak, tapi bukannya hari ini kita pulang ya ke mansion ? "
" Kata Tuan baliknya ntar sehabis Tuan pulang kantor Nyonya " Chika mengangguk
" Hmm kalau gitu saya juga ke kantor deh pak, soalnya saya juga harus kerja " meskipun Chika tau dia akan terlambat tapi setidaknya ia ada kesibukan, gak tau mau ngapain juga di villa sendirian
" Maaf Nyonya, tapi saya izin tuan dulu. Takutnya Nyonya gak di izinin buat kerja "
" Baik pak "
Chika pun menunggu sang Supir yang saat ini sedang mencoba menghubungi Shani, setelah di coba beberapa kali akhirnya telpon nya pun terhubung
" Begini tuan, maaf mengganggu. Saya izin nganter nyonya Chika bekerja. Apa nyonya Chika boleh pergi tuan ? " Dari seberang sana hening beberapa detik
" Terserah dianya saja "
" Baik Tuan " sambungan pun terputus begitu saja.
" Gimana pak ? " Tanya Chika, setelah pak Didit menyimpan ponselnya
" Kata tuan terserah Nyonya saja " Chika terdiam, Shani pernah melarangnya tetapi hari ini jawaban pria itu membuat dadanya sedikit nyeri
" Emm kalau gitu saya siap - siap dulu ya pak ".
*
" Hap " Chika berjinjit kaget saat pundaknya di tepuk oleh seseorang
" Cio, astagah bikin kaget aja " Chika memegang dadanya sementara pria itu hanya cengengesan
" Lagian ngapain sih dari tadi bengong aja mana hari ini telat lagi ke kantor " sindir Gracio dengan candaan.
Dari kursinya Gracio memperhatikan Chika, sejak awal masuk ruangannya gadis itu terlihat lebih banyak diam
" Are u okay ? " Gracio memutari sofa yang Chika duduki lalu mendudukkan dirinya di samping gadis itu
Chika mengangguk, ia membenarkan posisi duduknya menghadap Gracio
" Semalam begadang jadi agak ngantuk " bohongnya, untungnya Gracio percaya
Garacio menyentuh kulit wajah Chika " Jangan begadang "
Chika sedikit kaget, ia meraih tangan pria tersebut dan menurunkannya pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
That Gir'l ( shanchik ) ✓
Fanfic{ COMPLETED } Mencari hingga menemukannya . . .