Sayup - sayup Shani mendengar deru nafas seseorang di telinganya, perlahan ia membuka matanya. tatapannya itu langsung mencari keberadaan Chika yang pagi ini dapat ia lihat kembali di sampingnya
Shani tersenyum dalam hatinya tak henti - hentinya ia bersyukur memiliki istri sebaik Chika hingga tak sadar matanya kembali mengeluarkan cairan bening
" Maafin aku " ucap Shani hampir berbisik, ia mencium kening Chika hingga membuat tidur istrinya itu terusik
" Kenapa, hum ? " kata Chika dengan suara seraknya
" Aku takut kamu meninggalkan aku Chika " jawab Shani dengan sesenggukan
Chika tersenyum, ia mengeratkan pelukannya lalu mencium pipi Shani
" Aku gak akan ninggalin kamu selagi kamu gak tempramen, kasar dan yang paling utama kamu gak akan ngulangin hal buruk lagi seperti apa yang kamu lakukan di masa lalu "" Udah jangan nangis, dari kemarin kamu nangis terus Shan. tuh mata kamu Ampe bengkak " sambungnya membuat Shani mengangguk tenang
" Aku janji gak akan ngulangin hal itu lagi. Sumpah bahkan semenjak mengenalmu aku berhenti ngelirik wanita manapun. kamu wanita terakhir di hidup aku dan aku sangat mencintai kamu Chika. maafkan kesalahanku kemarin yang buat kamu terluka "
" Aku sungguh menyesali itu semua, aku bisa gila kalau gak ada kamu bahkan lebih baik aku mati jika tidak bersamamu lagi " imbuhnya bersungguh - sungguh
Dalam pelukannya Chika tersenyum " Pantesan aku ngira kamu odgj kemarin. baru ditinggal tiga hari loh padahal bahkan sekarang Cio lebih tampan di banding kamu "
" Benarkah ? Chikaaa apa kamu menyukai Gracio sekarang ? maaf jika aku tidak bisa mengurus diriku tapi tolong jangan berpindah para pria lain. setelah ini aku janji akan mencukur kumis dan menggunting rambut serta makan yang banyak asal kamu tidak meninggalkanku hanya karena aku jelek " rengek Shani memohon
Chika yang tidak dapat menahan tawanya pun langsung terbahak - bahak mendengar perkataan Shani
" Chika aku serius "
" Ya yaa. aku tidak akan meninggalkanmu meskipun kamu sudah jelek seperti ini "
Meskipun cemberut Shani tetap mengangguk, matanya kembali sendu menatap Chika " Aku merindukanmu "
" Terus kenapa tidak mencariku ? " kesal Chika
" Aku mencarimu kemana - mana bahkan ke rumah Ashel dan niatnya hari ini aku mau ke aussie buat nyusul kamu kesana "
" Iyakah ? Maaf yah udah buat kamu khawatir "
" Aku yang minta maaf sayang dan aku berterima kasih kamu masih mau kembali bersama pria sepertiku "
" Aku memaafkan semua sikapmu yang dulu dan kemarin Shan. Dan aku mohon jangan ulangi lagi jika sudah bersamaku "
" Im promise baby " Shani meraih tengkuk Chika lalu melumat bibirnya dengan lembut
" Kamu istri terbaik dan wanita terbaik setelah ibuku. maaf aku menyakiti kamu dengan perkataan dan sikap aku kemarin "
Chika tidak menjawab, ia malah mencium bibir Shani kembali.
Shani memeluk Chika, ia memindahkan kakinya ke atas paha istrinya itu tetapi malah menyenggol perut Chika
" Awwhhh Shan pelan - pelan, sakiit "
Seketika Shani langsung panik " Sayang, maaf - maaf aku tidak sengaja " ucapnya sambil mengelus perut Chika
Chika ikut mengelus perutnya yang sedikit sakit " Maafin Daddy ya dedek "
KAMU SEDANG MEMBACA
That Gir'l ( shanchik ) ✓
Fanfiction{ COMPLETED } Mencari hingga menemukannya . . .