5

1.5K 129 4
                                    

     Dengan cepat Shani segera di larikan ke rumah sakit terdekat, dirinya di penuhi banyak darah bahkan ada sobekan di bagian belakang kepalanya.

Renata dan Dimas yang baru saja balik dari Jepang langsung menuju ke rumah sakit, saat mendapat kabar dari pihak rumah sakit tentang anak sulung mereka.

  Selama perjalanan hingga sesampainya di rumah sakit, Renata tak henti - hentinya menangis sementara Dimas berusaha menenangkannya

   " Mih, udah ya jangan nangis terus " ucap Dimas sambil memegang pundak istrinya dan mengelusnya pelan

   " Kalo Shann kenapa - napa gimana pih ? " 

   " Anak kita pasti baik - baik saja, jangan khawatir Shani anak yang kuat " terang Dimas menenangkan

  
  Saat pintu ruangan terbuka Renata dan Dimas langsung berdiri menghampiri dokter yang baru saja memeriksa keadaan anak mereka

 Secara bersamaan gadis yang berseragam SMP itu juga ikut menghampiri mereka tetapi gadis itu malah masuk ke dalam ruangan Shani dan keluar dari ruangan itu sambil membawa dasi yang masih di lumuri banyak Darah.

   " Kalo nggak di ambil ntar mamah bisa marahin aku karena udah ngilangin dasi sekolah " gumam Chika yang saat itu masih kelas 3 SMP.

 Renata dan Dimas hanya meliriknya tanpa memperdulikan gadis itu, keduanya langsung menanyakan kondisi anak mereka

  " Dok anak saya gimana ? " tanya Dimas 

Dokter itu terlihat menghelas nafasnya dan menjelaskan keadaan Shani pada Dimas dan Renata.

 " Begini Tuan, saat ini tuan muda Shani kehilangan banyak darah dan ada sedikit  retakan di tulang ekornya "

 " Oh tuhan, apa itu parah dok ? " tanya Renata panik

 " Iya bu, kita harus melakukan operasi sekarang juga jika tidak Shani akan lumpuh dan kemungkinannya untuk bisa berjalan sangat kecil " jelas dokter

 " Lakukan yang terbaik untuk anak saya! " perintah Dimas dengan tegas

 " Baiklah Tuan, kalo begitu saya permisi dulu untuk menyiapkan operasinya "

Renata memeluk Dimas, air matanya kembali tumpah di pelukan sang suami.

    Sementara Shani, ia sudah berada di ruang Operasi, para dokter melakukannya dengan sangat hati - hati bahkan mereka menggunakan alat - alat terbaik demi putra dari seorang Dimas Nalendra.

 Operasinya memakan waktu 3 jam, setelah melakukan Operasi Shani masih tidak sadarkan diri. dirinya koma selama hampir seminggu.

   Setelah 6 hari berlalu akhirnya Shani tersadar dari komanya, ia perlahan membuka matanya dan yang pertama ia lihat adalah alat - alat medis yang terpasang di tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Setelah 6 hari berlalu akhirnya Shani tersadar dari komanya, ia perlahan membuka matanya dan yang pertama ia lihat adalah alat - alat medis yang terpasang di tubuhnya

    " Arghh " Shani meringis kesakitan

Ia merasakan sakit di punggungnya saat menggerakkan tubuhnya.

That Gir'l  ( shanchik ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang