41

935 116 11
                                    

" Ngelamun aja Chik "

Chika sedikit terkejut " Eh ka.. nggak kok. Ohya, Kakak nggak kerja ? "

Chika memberikan sepotong roti di piring Viona dan wanita itu tersenyum manis memandangnya

" Lagi gak ada pemotretan. Thanks cantik " ucap Viona

Setelah selesai sarapan Viona mengajak Chika untuk menonton, keduanya duduk di sofa yang sama namun Viona memilih berbaring berbantalkan paha Chika

Keadaan pagi yang tidak bersahabat membuat Chika semakin merasakan kesunyian dalam hatinya karena pagi ini hujan turun begitu deras hingga membawa hawa dingin ke ruangan itu.

Viona sejak tadi terus menatap Chika, sedangkan Chika dengan fikiran kosongnya menatap layar televisi.

Dalam hati Viona, tak henti - hentinya ia memuji kecantikan Chika dan kini dengan santai ia meraih tangan Chika lalu menempelkan pada pipinya

" A-ada apa kak " ucap Chika yang kaget, jujur ia merasa Dejavu dengan sikap Viona ini

Karena itu sama seperti saat dia bersama suaminya  jika mereka sedang menonton ataupun ngobrol di kamar

Viona hanya tersenyum, ia kemudian berpindah dan mengubah posisinya menjadi duduk

" Jangan mikirin Shani, dia bahkan gak pernah mikirin kamu apalagi perasaan kamu " ucap Viona sambil membelai pipi Chika

Chika menahan tangan Viona lalu menjauhkannya dari wajahnya, sebenarnya Chika sedikit risih dengan perlakuan Viona selama beberapa hari ini. Tetapi wanita itu mengaku jika ia memang seseorang dengan kepribadian yang suka physical touch.

" Aku lagi gak mikirin dia kok, cuma lagi kangen aja sama Oma Opa aku "

" Baguslah "

Viona menarik tubuh Chika dang langsung memeluknya dengan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Chika yang mulus nan wangi

" Dingin Chik " ucap Viona dengan bibirnya yang menyentuh kulit leher Chika

Mendadak tubuh Chika menegang, Viona bukan hanya memeluknya saja tetapi Viona mulai mencium kulit lehernya dengan intim sampai matanya terpejam merasakan geli dari deru nafas itu

" Kak, kakak ngapain ?! " Sentak Chika, apakah ini wajar ? Tidak ini tidak wajar untuknya bahkan ia bersama Ashel pun tidak pernah seperti ini

" Chik, sebentar aja " Viona mempererat dekapannya bahkan bibirnya semakin liar

" Kak! Geli! Please hentikan! " Chika mengesampingkan rasa itu, ia mendengus karena Viona sudah berlebihan

Viona menjauhkan wajahnya dari sana kemudian memegang bahu Chika, mengunci pergerakan gadis itu

" Ka jangan lakukan itu ke aku! Aku gak biasa dengan gaya pertemanan seperti ini " rasanya Chika ingin menampar Viona

" Chika, ini wajar. Coba apa yang kamu rasain setiap kita berdua kayak gini ? Nyaman kan ? "

Chika menjadi gugup sekarang " M-maksud kamu ? "

Tatapan Viona sangat mencurigakan dan Chika merasakan geli sekujur tubuhnya apalagi lehernya sekarang tengah basah karena ciuman Viona

" Chik, jangan menatapku seperti itu Chika. Bukankah semua wanita berteman seperti ini ? Saling berpelukan " ucapnya dengan sayu

" Kak maaf, tapi aku ngerasa ini di luar batas pertemanan "

Viona mendorong tubuh Chika hingga telentang di atas Sofa dan dengan segera ia menindih tubuh gadis itu

Mata Chika melebar, ia langsung meronta tetapi Viona mengambil kedua tangannya dan menahannya dengan kuat

That Gir'l  ( shanchik ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang