Persib sama kamu nggak ada bedanya,
sama-sama bikin jatuh cinta.
***"Bu ketua hayu nobar Persib!" ajak Kaivan. Kebetulan mereka sedang membahas akan nobar dan juga konvoi, terus datang Aleanora yang sama suka bola. "Hayu!" seru Aleanora.
"Gas anjing!" sahut Faldo yang sudah excited. "Gas lah lah ka gedung sate, terus konvoi anjing ngenah jiga na!" seru Kaivan membayangkan malam nanti.
"Terus papanggih awewe balik na teh,"celetuk Faldo ikut-ikutan. "Yaudah ayok atuh maraneh teh!"
"Masih lama Ra," ucap Albara membuat Aleanora menyegir. "Soalnya aku excited banget!" Albara tersenyum saat melihat binar kebahagiaan dari mata Aleanora.
"Yaudah nanti malam lo sama gue, yang lain terserah," kata Albara pada anggota lainya. "Telpon Natalie ah!" seru Kaivan bersiap-siap membuka handphonenya, namun terhenti mengingat ucapan Natalie di kantin tadi.
"Naha eureun?" tanya Kanaka yang memperhatikan Kaivan. "Inget omongan di kantin tadi," balas Kaivan mendesah kecewa. "Coba dulu, siapa tahu mau," usul Aleanora yang mengerti sahabatnya itu.
Kaivan terdiam, lelaki itu tampak menimbang-nimbang. "Coba aja dulu," sahut Albara meyakinkan sahabatnya ini.
"Iya, kalau enggak mau ya udah jangan dipaksa," kata Rashaka. "Yaudah gue coba." Setelah menimbang-nimbang Kaivan memilih menelfon Natalie.
"Terus lo Do mau bawa siapa?" tanya Aleanora kepada Faldo. "Ghea tadinya, tapi inget dia udah punya cowok," balas Faldo menghela napas.
Aleanora yang mendengar itu ikut menghela napas, kenapa sih percintaan inti RAIDRES yang lainnya nggak bener? Cuma ketua aja yang bener.
"Nggak jadi Persib date dong," celetuk Rashaka membuat Faldo semakin galau."Geus tong galau, ke di gedung sate bisi papanggih jeng awewe," kata Albara membuat senyum Faldo mengembang. "Heeh bener!" seru Faldo membuat Albara terkekeh.
Padahal ia cuma berbicara seperti itu, tapi langsung menaiki mood sahabatnya ini.
"Faldo gitu aja langsung gak jadi galau," gumam Aleanora yang masih bisa di dengar oleh Albara."Emang gitu anaknya," ucap Albara membuat Aleanora mendongkak kearah Albara. "Oh ya, nanti berangkatnya jam berapa?" tanya Aleanora memastikan.
"Jam 5 sore, lo harus udah siap, nanti gue jemput."
"Siap Kapten!" balas Aleanora semangat mengangkat tangannya untuk hormat, membuat Albara terkekeh. "Enak ya lo bos!" ucap Kaivan membuat Albara mengernyit bingung.
"Enak apa?"
"Punya pacar sama-sama suka bola." Aleanora dan Albara yang mendengar itu tersenyum, Albara segera merangkul Aleanora. "Enak banget malah!"
"Sombong nih anak," gunam Faldo melihat kesombongan ketuanya ini.
"Nanti kita berangkat jam 5, inget jangan buat keributan!" pesan Albara yang dibalas anggukan oleh mereka.
"Tapi lo harus janji dulu, Do!" kata Kanaka membuat Faldo mengerutkan keningnya.
"Janji apa?"
"Persib juara lo harus move on dari Ghea."
Faldo tersenyum tipis mendengar kata yang di ucapkan Kanaka. Lelaki itu bilang harus move on? Semudah itu Kanaka berkata seperti itu.
"Semudah itu lo bilang Kan," kata Faldo membuat suasana mendadak hening. "Ghea itu terlalu indah untuk dilupakan. Dia adalah satu-satunya perempuan yang bisa menerima gue, wajar aja kalau gue susah lupa."
KAMU SEDANG MEMBACA
BANDUNG DAN KISAH KITA
Teen Fiction[SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW! SORRY KALAU ADA TYPO! ] Albara kembali ke kota Bandung, tempat ia berasal, saat memasuki masa SMP. Di sekolah barunya, Albara menemukan banyak teman dan bersama-sama mereka membentuk sebuah geng motor bernama RAIDRES. Tuj...