BANDUNG DAN KISAH KITA

45. WARNING DAN KISAHNYA

         Warning adalah salah satu
         saksi RAIDRES pernah ada.
         
                                         ***

Ruangan itu menjadi hening kembali saat Nita berkata seperti itu. Albara dan Aleanora sama-sama membeku, sepasang kekasih itu masih mencerna semuanya yang di katakan Nita. Albara lagi-lagi menahan napasnya, sedangkan napas Aleanora tercekat.

Sepupu?

1 kata yang lucu, bukan?

Jika Albara dan Aleanora sepupuan, kenapa keduanya tidak ingat? Ini rahasia Bandung yang tersimpan apik? Ternyata, kota Bandung selain indah memiliki rahasia tertentu.

"Se-sepupu?" tanya Albara terbata-bata. Akhirnya lelaki itu sadar dari ke terdiamanya.

Untuk kali ini, Albara tidak mengetahui hal ini.

Lelaki itu menatap semuanya meminta penjelasan, terutama kepada Nita. Dan wanita itu menganguk, membuat Aleanora lemas.

"Bunda jelasin," kata Vira yang dibalas anggukan Aleanora dan Albara.

"Waktu itu, kalian masih SD selalu bersama, entah itu pulang atau berangkat. Tapi, sedari dulu Albara memang menyukaimu, Ra. Hingga suatu hari, saat itu kalian akan berangkat bersama, namun naasnya, kalian kecelakaan. Waktu itu, kalian sama-sama parah, dan ya, kalian amnesia. Hingga akhirnya Nita memilih membawa Albara ke Jakarta."

"Semesta mempertemukan kalian lagi, kan? Dengan kalian udah lupa satu sama lain, bukan?"

Albara dan Aleanora menganguk mengerti, lalu Albara menatap Aleanora tidak percaya. Perempuan itu ternyata sepupunya, tapi tak apa.

"Kalian memang ditakdirkan jodoh, sekalipun kalian sepupuan. Buktinya Albara, cinta Albara masih sama seperti dulu. Seperti kalian yang masih belum mengerti cinta-cintaan," kata Nita terkekeh mengingat putranya yang mencintai Aleanora sejak umur 5 tahun.

Dan Albara yang mendengar itu tersenyum tipis.

"Semesta selalu berpihak kepada kalian, jika tidak, semesta mempunyai cara lain," ujar Astra membuat Albara dan Aleanora terdiam.

Lalu, mata Aleanora melirik pada Elvira yang sedari terdiam. Itu adalah tunangan Albara, tapi tunangan itu karena perjodohan. Ia hampir benci dengan Elvira, tapi perempuan itu tidak mempunyai salah apapun, kan? Karena ia hanya mengikuti alur Tuhan yang susah di tebak.

Aleanora memilih berdiri untuk mendekat pada Elvira, membuat atensi mereka pada keduanya.

Aleanora tersenyum tipis saat melihat Elvira menunduk, padahal perempuan itu sadar ada Aleanora di hadapan dirinya.

"Elvira," panggil Aleanora pelan, membuat Elvira akhirnya mengangkat pandangan.

"Aleanora," panggil Elvira balik, bukanya membalas.

"Iya?"

Elvira tidak menjawab, tapi perempuan itu melepaskan cincin indah yang berada di jari tengahnya, membuat Aleanora bingung.

"Seharusnya, cincin ini berada di jari kamu, bukan aku. Karena cinta Albara hanya untuk kamu," kata Elvira membuat semuanya terdiam, termasuk Aleanora dan Albara.

Aleanora tersenyum, lalu mengambil cincin itu.

"Makasih," ucap Aleanora dibalas anggukan Elvira.
Dan Albara yang melihat itu tersenyum.

Kesimpulannya, meskipun dia tunanganmu, jika kamu tidak mencintainya dan justru mencintai orang lain, maka yang kamu cintailah yang menjadi pemenangnya. Intinya, orang yang mencintai akan kalah oleh orang yang dicintai.