﷽
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
"Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad."
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad."
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
"Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadz dzaalimiin."
"Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."
☪ Pertemuan ☪
⭒✮⭒
Suasana dipemakaman,
di bawah pohon beringin letak kuburan orangtua Ayla mereka dimakamkan di sana.
Tepat hari jumat pemakaman mereka dan entah mengapa suasana yang tadinya begitu cerah tiba-tiba saja berubah menjadi mendung dan sedikit gerimis. Sepertinya alam pun turut berdukacita.Satu persatu orang-orang pulang kerumahnya masing-masing sehingga hanya menyisahkan Ayla saja.
Terlihat sosok Ayla yang sedang menangis memeluk kedua nisan orang tuanya. Kerudung hitamnya terlihat sedikit basah dan baju gamis putih yang dia gunakan sudah terlihat cokelat akibat terkena tanah yang becek.
"Ayah.. Ibu! Kenapa ninggalin Ayla sendiri? Terdengar suara isakan Ayla yang begitu lirih.
"Ayah, nanti kalau malam Ayla pengen main game nggak ada lagi yang nemenin Ayla,"
"Terus, Ibu! siapa yang bakalan bangunin Ayla kalau pagi?"
"Kalian itu dunianya Ayla, Ayla sayang sama kalian, setelah ini Ayla nggak tahu apakah bisa bertahan hidup tanpa Ayah dan Ibu disampingnya Ayla?"
Tanpa Ayla sadari ternyata sudah ada tiga sosok yang memperhatikannya dari tadi. Entah sejak kapan mereka ada disana. Mereka hanya diam menatap sendu Ayla.
"Ayla, Sayang."
"Ibu!" Sontak Ayla kaget ada suara seorang wanita yang memanggilnya. Ayla pun berbalik melihat dan ternyata itu bukan Ibunya melainkan Ibu dari seseorang.
"Maaf, saya pikir anda..." ucapannya terpotong tiba-tiba saja wanita itu memeluknya dengan erat.
"Sudah jangan sedih lagi ya, sekarang kamu punya kami disisi kamu nak." Ayla melepaskan pelukannya dikala wanita itu berucap seperti itu.
"Maksud anda apa ya? Saya nggak kenal sama kalian," Ayla kebingungan dengan ucapan yang dikatakan wanita itu.
"Kamu sudah lupa ya dengan Umi? Ini Umii nak," ucap Umi Fathia dengan lembut.
"Umi?" Ayla mencoba mengingat sosok wanita didepannya ini.
Flashback 11 tahun yang lalu
"Ayla sayang, jangan lari lari nanti jatuh."
Ayla asik main sendiri.
"Iya Ibunda, Putli Ibunda ini sedang dikejal-kejal sama monstel, nggak ada pangelan yang nolongin Eiyla, Ibunda." Ucapnya cadel"Udah dulu mainnya sayang, Ayo kesini duduk dekat Ibu sama Ayah." Ibu Hanum menepuk kursi kosong didekatnya.
Ayla pun menghampiri mereka,
Ayla memperhatikan ketiga sosok didepannya dengan seksama. Ada satu wanita yang memakai Jilbab Hitam menutupi dada sampe perutnya dan memakai gamis yang berwarna navy. Lalu disebelahnya terlihat seorang pria berjenggot memakai setelan yang berwarna putih beserta dengan kopiahnya.
Terlihat disebelah pria itu ada anak kecil yang kelihatan hampir seumuran dengannya. Anak itu memakai hoodie putih dan juga celana sarung berwarna merah maroon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Rembulan (On Going)
Teen FictionAyla Humaira Shafiyah seorang gadis yang baru berusia 17 tahun, karna kematian kedua orangtuanya dan permintaan mereka ia terpaksa harus menikah diusianya yang masih muda dengan seorang pria berusia 22 tahun lebih tua darinya. Dia adalah Irsyad Arra...