Part 11. ☪

68 2 0
                                    

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad."

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad."

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

"Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadz dzaalimiin."

"Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."


Kemarahan

⭒✮⭒

"KAMU.. SUDAH SAYA BILANG JANGAN PERNAH MEMBUKA LEMARI SAYA, APA KAMU INI TIDAK MENGERTI DENGAN UCAPAN SAYA?" Dengan amarah yang membara dimatanya Gus Irsyad menekan semua kalimatnya.

Degh!

Mendengar kemarahan Gus Irsyad membuat Ayla ingin menangis tapi dia tahan.

"Maaf Gus, Ayla nggak sengaja buka lemari Gus, Ayla cuma pengen masukkin baju Gus ke lemari." Menjelaskan dengan suara yang parau dan menunduk.

Menghembuskan nafas yang berat
"Ya.. sudah, mulai sekarang tugas kamu cuma lipat baju saya, kalau mau masukkin ke lemari nanti saya saja. Kamu paham?"

"Iya, Gus." Ayla kemudian beranjak menuju ke kamarnya.

Dia memikirkan apa yang sebenarnya Gus Irsyad sembunyikkan di lemarinya?
Dia kemudian teringat sempat melihat kotak merah dan juga amplop surat dibagian sela-sela baju Gus Irsyad
Dibenaknya dia berucap, 'Apa mungkin itu yang disembunyikan Gus Irsyad?'

Flashback On;

Ayla menyelonong masuk ke kamar gus Irsyad karena dia sudah memanggil beberapa kali namun tak ada sahutan.

Dia berjalan sampai ke kasur melihat baju gus Irsyad yang terletak berantakan dikasur itu. Ayla berinisiatif untuk melipatnya kembali kemudian ingin memasukkannya ke lemari.

Ia mendengar suara percikan air dikamar mandi,
"Ternyata gus Irsyad lagi mandi ya" dia bergumam pelan sembari melipat 2 helai baju lagi.

Setelah selesai dia membuka lemari dan menyusun baju tersebut dengan rapi. Namun dia melihat sesuatu.

Melihat sebuah kotak merah dan ada sebuah amplop dibawahnya.
"Ini apa ya?" Ayla hendak mengambil dan membukanya.

Betapa terkejutnya dia ketika tangannya ditarik kasar,

"Shht.. sakit gus," lirihnya.

Gus Irsyad menutup kasar lemarinya.

Flashback Off ;

Di dalam kamar samar-samar cahaya bulan masuk, terlihat gus Irsyad yang tengah duduk di atas kasur memengangi kotak merah. Mengusap perlahan kotak itu lalu membukanya, nampak sebuah cincin berlian.

Seperti Rembulan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang