Part 23. ☪

92 6 0
                                    

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad."

~~~

"Bahagia itu simpel, kalau kamu mau menerima takdir Allah dengan ikhlas
maka kamu akan bahagia."
- Ayla Humaira Shafiyah -


🪻Kata Cinta Akan Mengubah Segalanya🪻

Semburat cahaya matahari telah berhasil masuk melalui celah-celah jendela kelas Ayla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semburat cahaya matahari telah berhasil masuk melalui celah-celah jendela kelas Ayla.
Gadis itu tengah duduk di bangkunya sekarang sembari menyelesaikan lukisannya, ia melukis seorang anak laki-laki dan perempuan yang tengah bermain di bawah pohon cemara.

"Buset Ay, cepet banget datangnya. Ini baru jam 6.30 loh." Ucap Lili yang baru sampai.

"Pagi." Sahut Ayla.

"Ah.. iya pagi." Balas Lili.

"Kamu juga tumben datang sepagi ini?" Tanya Ayla.

"Iya nih, soalnya pengen cepet-cepet ngumpulin semua tugas dari guru. Biar plong." Ucap Lili duduk dibangkunya.

Ayla terkekeh pelan pasalnya gadis di depannya itu terlihat sangat stres dengan tugas-tugas akhir mereka ditambah lagi mereka akan segera ujian kelulusan.

"Kamu begadang ya Li? Kantung mata kamu kelihatan banget." Tanya Ayla lagi.

"Iya nih.. otw jadi panda gara-gara Pak Agus." Jawab Lili.

Ayla tertawa mendengar ucapan teman
sebangkunya itu.

"Siapa yang jadi panda?" Tanya Sinta teman sekelas mereka yang baru datang juga.

"Gue nih, Ta." Sahut Lili.

Sinta melirik ke arah Lili.
"Kamu udah kayak mau jadi zombie aja Li." Ucap gadis berkacamata itu.

"Kalau gitu gue tidur dulu deh 30 menit, nanti bangunin yak!" Ucap Lili membaringkan wajahnya di mejanya itu dengan tumpukkan bukunya.

"Siip." Balas Sinta. Ia kemudian menoleh melihat ke arah Ayla yang masih asik dengan lukisannya. Betapa terkejutnya ia melihat bahwa keluar darah dari hidung gadis itu.

"Ayla! Ka-kamu mimisan." Pekiknya.

Mendengar itu, Lili yang hendak tidurpun mengurungkan niatnya, ia langsung berbalik melihat ke arah Ayla.

"Astaga ... Ay." Sahutnya.

Ayla yang tidak sadar akan hal itu, sontak memegang hidungnya, darahnya makin menetes jatuh ke lengan bajunya. Ia mencoba menyekanya.

Seperti Rembulan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang