Seperti Rembulan (On Going)

Part 18. ☪

﷽

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad."

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad."

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

"Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadz dzaalimiin."

"Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."

🥀Kenyataan Yang Pahit🥀

"Gus..Ayla pengen ikut ke ponpes besok, bolehkan?" memberikan baju lipattannya.

"Boleh." Jawab gus Irsyad singkat.

Ayla yang mendengar itu tersenyum sumringan.

"Terimakasih sudah lipattin baju saya."

"Lho, ini kan emang kewajibannya Ayla sebagai seorang istri yaitu mengurus semua barang-barang suami."

"Kalau begitu malam ini saya yang masak, kamu tinggal duduk yang manis saja."

"Tapi-" ucapan Ayla terpotong.

"Gak ada tapi-tapi, saya tahu kamu mau bilang bahwa memasak itu tugas kamu juga kan?!"

Ayla menganggukkan kepalanya sembari menatap gus Irsyad dengan tatapan polosnya.

"Saya sudah pernah bilang bahwa tugas rumah tangga itu harus bisa saling dibagi, jadi gak perlu merasa berdosa atau apapun itu. Sampai sini paham'kan?"

"Iya gus, kalau gitu Ayla turun duluan."

~~~

"Gimana enak gak spaghetinya?"

"Emm." Sahut Ayla dengan mulut yang penuh dengan spagheti.

Gus Irsyad yang melihat itu tersenyum agak gemes melihat pipi chubby Ayla yang tambah chubby.

"Kamu kalau di depan orang lain kayak gini juga?"

"Kayak apa gus?" Balas Ayla dengan alis yang dikeruttin.

"Makannya penuh gitu di mulut."

"Owh~ tergantung makananya sih gus, kalau enak banget Ayla jadi lahap makannya. Ayla gak mikirin mau didepan siapa atau makan sama siapa, yang penting Ayla kenyang hehehe."

Uhuk! Uhuk!

"Ini minum." Gus Irsyad menyerahkan segelas air putih ke arah Ayla.

"Makasih gus,"

"Lain kali pelan-pelan aja makannya, kalau kayak gini kan bahaya."