Part 14. ☪

76 2 0
                                    

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad."

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad."

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

"Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadz dzaalimiin."

"Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."

Perhatian

⭒✮⭒

Sekitar pukul 08.00 dini hari. sejak mereka pulang dari rumah sakit, Ayla hanya terduduk diam dikasurnya sembari melihat keindahan bulan lewat kaca jendela kamarnya. Nampak terlihat cahaya bulan memasuki kamarnya. Tak terasa dia melamun terdengar suara ketukan pintu.

Tok! Tok! Tok!

"Ayla, boleh saya masuk?" Tanya Gus Irsyad dibalik pintu.

"Boleh Gus," sahut Ayla.

Gus Irsyad berjalan secara perlahan kearah Ayla lalu mendudukkan bokongnya itu dikasur, dengan jarak 3 jengkal dia duduk disamping Ayla.

"Saya minta izin mau ke ponpes ada pengajian mendadak, apa boleh saya pergi ninggalin kamu sendirian di rumah?"

"Boleh Gus ngga apa-apa, malahan kalau Ayla sehat Ayla pengen ikut juga sekalian ketemu Umi soalnya Ayla kangen." Ucap Ayla dengan tersenyum kearah Gus Irsyad.

"Beneran? Kamu kalau ada apa-apa hubungi saya ya,"

"Iya, Gus pergi aja nanti telat,"

Gus Irsyad lalu mengulurkan tanganya kearah Ayla, tanda untuk salim,
"Saya pergi ya, Assalamualaikum."

Ayla menggangukkan kepalanya, sembari menjawab ucapan salam suaminya itu.
"Waalaikumsalam."

Dengan berat hati Gus Irsyad melangkahkan kakinya keluar dari kamar Ayla sembari menengok kembali Ayla.

Ayla yang melihat itu mengode dengan tangannya mengusir Gus Irsyad.

***

Sesampainya di ponpes Gus Irsyad disambut oleh Uminya di depan masjid,

"Loh.. Abang, Aylanya mana? Nggak kamu ajak?" Tanya Umi dengan wajah yang bingung mencari-cari keberadaan gadis itu dibelakang Gus Irsyad.

"Ayla lagi sakit Umi, jadi nggak bisa datang."

"Sakit ya, kasihan menantu Umi jadi sendirian di rumahnya," ucap Umi dengan ekspresi yang sedih.

"Udah kamu ajak kedokter kan?" Tanya Umi lagi.

"Iya Umi, katanya Ayla kecapean."

Mendengar itu pikiran Umi mengarah ke lain dia tersenyum sekilas,

"Kamu sih, pasti kamu buat dia sampe kelelahan kayak gitu kan kasihan dia masih muda loh jangan terlalu kasar-kasar apalagi dia masih sekolah."

Seperti Rembulan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang