Part 19. ☪

55 3 0
                                    

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad."

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad."

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

"Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadz dzaalimiin."

"Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."

🦋Terluka Berujung Mesra🦋

⭒✮⭒

Sore hari setelah kepulangan Ayla pagi itu cuaca nampak mendung seperti mengerti akan perasaan Ayla.

Ayla terus memandangi luar jendela kamarnya, langit yang terlihat abu-abu menandangkan akan turunnya hujan sore itu.
Tetesan demi tetesan air hujan mulai jatuh ke tanah.
Ayla terus memandangi membuka jendela kamarnya lalu menjulurkan tangannya merasakan setiap tetesan air hujan membasahi tangannya.

"Hujan.." gumamnya pelan.

"Andai saja hari itu, tidak pernah terjadi."

"Ayla kangen Ayah sama Ibu,
Ayla merasa sendirian di dunia yang fana ini." Ucapnya Lirih.

Menghembuskan nafasnya berat, memejamkan matanya lalu tersenyum.
"Ayla bakalan nyusul kalian, entah kapan, tapi sepertinya tuhanﷲ mulai merindukan Ayla."

Terdengar suara mobil gus Irsyad, mendengar itu Ayla menarik tangannya masuk menutup kembali jendela kamarnya bergegas menghampiri suaminya itu.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," sahut Ayla.

Ayla mengulurkan tangannya rutinitas yang dia lakukan setiap hari ketika gus Irsyad pergi maupun kembali dari ponpes.

"Owh iya, kenapa tadi pulang gak nemuin saya dulu." Tanya gus Irsyad.

"Ayla buru-buru gus, ada tugas sekolah yang harus segera Ayla kerjain. Jadi lupa pamit."

Gus Irsyad hanya mengangguk.

"gus, mau makan apa malam ini?"

"Apa saja, terserah kamu." Ujar gus Irsyad singkat. Kemudian berlalu pergi menuju kamarnya.

Ayla hanya tersenyum simpul melihat kepergian gus Irsyad.

☆☆☆

Ayla memasak dengan telaten dia memutuskan untuk memasak nasi goreng saja, saat hendak mengiris bawang tanganya terkena pisau,

"Sshht!"

Di kamar gus Irsyad merasakan perasaannya tidak enak,

Bergumam pelan, "Ning Salma lagi apa ya? Apa dia baik-baik saja?"

Disisi lain Ayla sedang membasuh tangannya yang tengah berdarah, setelah selesai dia kemudian membalut lukanya menggunakan handplast.

Kemudian melanjutkan memasak hingga beberapa menit akhirnya nasi gorengnya sudah siap tinggal diberi telur goreng kemudian hiasan timun, tomat dan sayur selada.

Seperti Rembulan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang