Di dalam kelas>>
"Semuanya duduk yang rapi, kita kedatangan murid baru". Ucap wali kelas 11 MIPA 2.
"Iya Bu". Balas mereka semua.
"Ehh itu Keisya yang lu maksud bukan sih". Ucap Sam kepada Radit.
"Iya". Balas Radit seadanya karena sedang memainkan ponsel nya
Revan yang tidak terlalu peduli dengan kedatangan murid baru di kelas nya pun hanya melihat keluar jendela saja.
"Revan, Radit, Sam. Kalian bertiga dengerin ibu tidak?". Tanya ibu putri wali kelas Revan, Radit dan Sam.
"Memperhatikan ko Bu". Jawab Sam dan Radit serempak.
"Haduhh kalian bertiga ini, kebiasaan banget". Ucap Bu putri sambil mengusap kepala nya.
"Ya udah kalo gitu Revan, Radit dan Sam kalian yang nemenin keisya keliling sekolah ini"
"Saya ga bisa Bu, soalnya perlu latihan taekwondo buat lomba ulang tahun sekolah nanti." Ucap Radit yang menolak permintaan wali kelas nya tersebut.
"Saya juga ga bisa Bu, soalnya harus latihan basket buat lomba sekolah juga, ni aja mau Dispen". Ucap Sam yang menolak permintaan wali kelas nya.
"Kamu Revan, izin ga bisa juga?"
"Saya bisa ko Bu". Ucap Revan sambil menatap keisya
"Baik lah kalo gitu, Revan nanti jam istirahat kamu anterin Keisya keliling sekolah okey?". Minta Bu putri kepada Revan.
"Iya Bu". Jawab Revan seadanya
"Baik keisya kamu bisa memperkenalkan diri kamu, maaf karena tadi ada sedikit kendala ya". Ucap Bu putri yang meminta maaf pada keisya.
"Gapapa ko Bu". Ucap keisya sesopan mungkin.
"Baik perkenalkan semua nya, nama aku keisya zavira, kalian bisa manggil aku keisya atau engga kei aja". Ucap keisya sambil tersenyum kepada seluruh siswa di kelas 11 MIPA 2.
"Hallo kei". Sapa seluruh kelas 11 MIPA 2 penuh semangat karena melihat senyum keisya yang begitu cantik.
"Baik, saya pikir sudah cukup perkenalannya, keisya kamu bisa duduk di belakang Revan soalnya di situ ga ada yang duduk". Titah Bu putri kepada keisya.
"Baik Bu". Balas keisya lalu pergi menuju kursi belakang Revan.
"Okey semuanya, buka bab kemarin soal koligatif, kalo ada yang belum jelas sama materi kemarin bisa langsung di tanya ke ibu saja". Ucap Bu putri yang membuka sesi belajar nya.
Akhirnya pembelajaran di tutup dengan berbunyinya bell istirahat berbunyi dan seluruh siswa 11 MIPA 2 pun pergi berhamburan ke kantin terkecuali Revan yang harus mengantarkan keisya untuk berkeliling di sekolah.
"Di situ perpustakaan, kalo di belakang itu kantin". Ucap Revan sambil menunjuk arah yang dia maksud.
"Kalo toilet dimana?". Tanya keisya kepada Revan.
"Toilet cewe di dekat UKS di sana". Ucap Revan sambil menunjukkan arah yang dia maksudkan.
"Okeyy, lalu tempat apa lagi?". Tanya keisya kepada Revan.
"Kalo di depan itu lapangan basket, kalo di dalam gedung itu tempat voly sama badminton, sedangkan kalo takraw itu di sebelah lapangan basket". Ucap Revan menjelaskan kepada keisya tempat tempat ekskul yang dia tau.
Saat Revan sedang sibuk memberitahu keisya tempat tempat mana saja yang dia tau, tiba tiba ada seorang perempuan yang menghampiri Revan.
"Hallo Ka, masih inget aku ngga?". Tanya perempuan itu.
Revan mencoba mengingat apakah dia pernah kenal dengan perempuan itu, akhirnya Revan mengingat kejadian saat dia membantu seorang perempuan yang kehilangan dompet nya.
"Owh, cewe itu. Ada ap? Gua lagi sibuk". Ucap Revan langsung to the poin kepada perempuan itu.
"Aku cuman mau kenalan aja sama kakak, nama aku Vera Anastasya, kakak bisa manggil aku Vera, aku juga anak OSIS kakak bisa minta bantuan aku kalo kakak butuh bantuan, oh iya nama kakak, kakak Revan kan". Jelas Vera pajang lebar kepada Revan dengan penuh excited.
"Owh iya, gua Revan, lu OSIS kan?". Tanya Revan kepada Vera.
"Iyaa kakak benarr". Jawab Vera penuh excited.
"Ok, kalo gitu izin nitip ni anak keliling ya, gua mau ke taman bentar". Ucap Revan lalu pergi meninggalkan keisya dan Vera yang tidak saling kenal.
Akhirnya, mau tidak maupun Vera mengajak keisya untuk berkeliling di lingkungan sekolah nya yang lumayan luas itu, tapi saat mereka sampai di taman, mereka melihat Revan sedang berduaan dengan seorang perempuan.
Dan mereka berduapun memutuskan untuk melihat Revan dari kejauhan.
POV Revan>>
Revan sedang bersantai di taman sekolah seperti biasa sambil melihat langit yang biru di atas kepada, tapi tiba tiba Revan di kagetkan dengan seorang perempuan yang sangat membuat nya rindu, muncul di hadapannya.
"Ada apa?". Tanya Revan berusaha tidak mempedulikan perempuan itu.
"Aku kangen kamu". Jawab perempuan itu.
"Basi, langsung to the poin aja, kenapa?". Tanya Revan sambil menatap wanita itu.
"Aku beneran kangen kamu, ga boleh?". Tanya perempuan itu sambil memanyunkan bibir nya.
"Bisa bersikap normal? Sadar kan kamu udah punya cowo". Tegas Revan dengan sedikit meninggi kan nada bicaranya.
"Aku udah putus sama dia, aku mau balik lagi sama kamu". Ucap perempuan itu lalu memeluk Revan.
"Lepas". Titah Revan, tapi Revan hanya membiarkan saja perempuan itu memeluknya.
"Ngga sebelum kamu menerima aku lagi". Jawab perempuan itu sambil memeluk Revan lebih erat.
"Terserah lu aja mau apa, gua ga bakal balik sama lu". Ucap Revan dingin kepada perempuan yang memeluknya.
"Aku tau kamu pasti ga ikhlas kan ngelepasin aku, aku bisa balik ke kamu kalo kamu mau". Ucap perempuan itu.
"Aku udah ikhlas sama kamu, mungkin terkadang aku emang rindu, tapi itu bukan alasan kenapa aku harus balik ke kamu." Ucap Revan menatap sayu kepada perempuan itu.
"Jadi kita beneran ga bisa balik? Kamu udah suka sama cewe lain ya?". Tanya perempuan itu kepada Revan.
Revan melihat sekeliling nya, dan melihat ada keisya dan Vera yang sedang mengintip nya entar dari kapan.
"Iya". Jawab Revan seadanya.
Perempuan itu pun melepaskan pelukan nya dari Revan.
"Kamu pasti Deket sama dia pas lagi sama aku kan?". Tanya perempuan itu dengan nada emosi.
"Ga usah muter balikin fakta". Jawab Revan seadanya.
"Aku bakal berusaha, buat kamu balik lagi sama kamu". Ucap perempuan itu lalu pergi memunggungi Revan.
"Terserah". Jawab Revan seadanya, karena malas menanggapi perempuan itu.
"Dah keluar aja, gua udah tau lu berdua ngintip kan dari tadi". Ucap Revan yang langsung bisa didengar oleh Vera dan keisya
"Ma-maaff". Ucap mereka berdua takut kalo hal yang mereka lakukan membuat Revan marah.
"Dah gapapa, tpi jangan cerita hal ini kepada siapapun termasuk Radit sama Sam". Ucap Revan lalu pergi meninggalkan dua perempuan itu yang bernafas lega karena Revan tidak marah.
"Baikk". Ucap mereka berdua.
Kedua perempuan itupun setelah berkeliling sekolah mereka kembali ke kelas mereka masing masing untuk mengikuti pembelajaran.
Harapan tidak akan membawa keindahan, maka dari itu jangan lah terlalu berharap

KAMU SEDANG MEMBACA
Revan
Ficção AdolescenteHallo Nama gua Healvito Revan Abraham Lu bisa panggil gua Revan gua cowo dengan biasa" aj ekonomi menengah engga terlalu kaya tapi cukup lah. Hallo nama gua Revan Samudera Franklin lu bisa panggil gua Sam nama gua sama kan kaya Revan hehehee sebener...