𝔏𝔦𝔤𝔥𝔱 & 𝔅𝔢𝔞𝔲𝔱𝔶

58 4 1
                                    

Senin pagi yang cerah,hari yang dibenci oleh kebanyakan pelajar.

Namun tidak dengan gadis muda yang memiliki paras bak Dewi Yunani.

Yuri Aljendra, gadis kelas 11 SMA yang telah dinobatkan menjadi primadona sekolah selama 2 tahun berturut-turut.

Bagaimana tidak?, kemana pun ia pergi semua mata tertuju padanya.

Bahkan saat baru memasuki areal sekolah Yuri sudah disambut oleh godaan-godaan dari para lelaki buaya yang seakan menunggu kehadirannya.

Kini Yuri berjalan menuju kelasnya,kelas 11 IPS. Tak jarang ia membalas sapaan dari orang-orang dengan senyum menawannya.

"Pagii! cintaku Solarhea😘! "

Yuri berjalan ke tempat duduknya, menyapa teman sebangku nya yang nampak sedang menulis

not lagu..,lagi.

"Pagii, " balas Rhea.

Yuri tersenyum sembari melepas tas dari gendongannya dan hendak meletakkannya di dalam loker, hingga....

PRUKK

Setumpuk surat berjatuhan dari lokernya.

Nampak juga beberapa kotak coklat serta bunga-bunga yang memenuhi lokernya hingga berceceran kemana-mana.

"Ish.... BABI! "

Yuri menepuk jidatnya sembari menggeleng. Dengan kesal ia memunguti satu-persatu benda yang berserakan itu.

Hampir setiap hari lokernya penuh dengan surat cinta yang membuatnya harus membersihkan lokernya tiap hari.

Apa Yuri muak?, tentu saja!

"91 surat,27 penolakan bulan ini. "

Yuri menoleh kearah teman sebangku nya yang masih setia fokus menulis bukunya.

"Buset dah niat banget ngitungnya, kok lo tau Rhe?"

"Pake nanya! tiap baru dateng aja udah rame yang ngantri buat nitip surat, bunga, sama coklat ke lo,berasa kurir COD nih gue," jelas Rhea.

Yuri terkekeh geli mendengar respon temannya itu. Ia pun kembali fokus pada kegiatan memungut suratnya.

"Besok bakal nambah 21 surat dan 5 orang yang confes."

Gerakan Yuri terhenti. Ia mendongak dan menatap temannya itu dengan heran.

"Lo tau darimana... Rhe?"

"Gatau,nebak.....mungkin?"

Jawaban Rhea sukses membuat Yuri menghela nafas panjang.

Rhea itu aneh,itulah pendapat Yuri tentangnya. Namun..entah kebetulan atau tidak,tapi tebakan Rhea tak pernah meleset sedikitpun, seram.

Biasa,cenayang -batin Yuri




PROK PROK PROK

"Huh...kelar juga,lama-lama muntah surat cinta nih gue"

Yuri kembali ke mejanya setelah selesai dengan urusan surat cintanya yang tak kunjung usai.

Ia melihat Rhea sedang membuka sebuah gulungan kertas lusuh yang diikat dengan tali rami.

"Apaan tuh Rhe?"

"Gatau,nemun dua biji di bawah meja tadi,mana jelek lagi."






Bersinar bagai cahaya,
mata masa depan,
seindah alunan musik,
pemanah yang handal.

• Solarhea Reagrace

The chosen




"...?"

" Yang terpilih...? Apeni raju?"

Keduanya terdiam sejenak,baik Rhea maupun Yuri tak mengerti maksud dari isi kertas misterius itu.

"Aku pun tak tau lah sepy."

Yuri pun beralih menatap kertas satunya di atas meja. Tanpa ragu ia pun mengambil kertas itu dan membukanya.



Paras menawan & Keindahan cinta

• Yuri Aljendra •

Your destiny has come



Tak berbeda dari reaksi sebelumnya,keduanya malah semakin bingung.

"TakdirMu telah tiba?, takdir..?, takdir apa? "

" Wah..pasti ada yang iseng si Ri,awas aja kalo ketemu,gue patahin tangannya."

"...."

" Ri? "

" Tapi Rhe.. kalo iseng masa sampe effort buat kertas kayak.... jaman purba gini?, mana diiket make tali rami..


















terus...kok ada nama kita..?"






























TBC.

THE SEVEN DESTINIESWhere stories live. Discover now