Bel masuk telah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Jam pelajaran pertama pun telah dimulai.
Hari ini kelas 12 IPA ditugaskan untuk melakukan observasi dan mempelajari alam sekitar.Cuaca hari ini lumayan terik. Banyak siswa-siswi yang memilih berteduh, ada juga yang malah bermain dan mengobrol hal lain.
Namun tidak dengan dua orang gadis yang terlihat sangat bersemangat.
"Dey! liat ada pong-pong terbang!"
"Kupu-kupu Aloraaa!, astaga"
"Kalo misalnya gue sihir lo jadi pong- eh kupu-kupu, lo mau gak"
"Kalaupun gue mau, emang lo bisa?"
Alora dan Daeynolia nampak sangat menikmati suasana taman hijau yang segar, dengan serangga-serangga cantik yang menyertainya.
"Cinta banget gue sama alam, bisa gak si gue jadi pohon atau bunga gitu?" ujar Daeynolia sembari menghirup bunga.
"Bisa, nanti gue sihir lo jadi bunga bangkai, " goda Alora.
"Sialan."
"Udah ah berisik anjir, kerjain tugasnya dulu!"
"Y."
Setelah perdebatan kecil, kedua gadis itu pun mulai mengerjakan tugas yang diberi guru.
Keduanya berpencar. Alora pergi ke taman bunga, sedangkan Daeynolia pergi ke pepohonan hijau yang rindang.
Sesekali memotret beberapa tanaman dan serangga.
Kebetulan di sekolah mereka siswa diperbolehkan membawa handphone untuk pembelajaran.CEKREK
CEKREK
"Nah udah deh, tinggal posting."
•●’3)♡(ε'●•
Daynolia menatap pohon yang menjulang tinggi di depannya. Udara di sekitarnya pun sejuk dan sering kali di jadikan tempat berteduh oleh para siswa-siswi.
Ia duduk dan bersandar di batang pohon,hendak mulai menulis di bukunya. Satu tangannya ia letakan di tanah sambil sesekali menepuk-nepuknya.
Lalu...
BRRTTDD
Daeynolia reflek merangkak ke belakang. Matanya terbelalak kaget, buku yang tadi ia pegang pun terjatuh.
"Kok... bisa!? "
Tanah dibawah pohon yang awalnya hanya diisi oleh rumput hijau..
kini dipenuhi dengan bunga-bunga dan tanaman liar.Bukan hanya itu, sebuah pohon kecil pun tumbuh tepat di tanah tempat Daeynolia meletakkan tangannya.
Daeynolia menatap kedua tangannya tak percaya. Ia pun segera bangkit dan melihat sekeliling, berharap tak ada yang melihatnya.
Merasa tak ada orang lain yang melihatnya, ia pun segera berlari meninggalkan tempat itu.
Bahkan bukunya pun ia tinggalkan..
BRUKK
"ADUH!"
Alora tersungkur kala sesuatu menabraknya dari belakang.
"Siapa s- lah? Lo ngapain Dey? "
Alora bangkit dan membersihkan rok nya yang kotor akibat terjatuh.
Ia pun beralih menatap temannya yang ngos-ngosan karna berlari.
"Tadi.... tadi.. hah..tad-"
"Diem dulu goblok, atur dulu nafas lo."
Daeynolia menetralkan nafasnya.
"Gajadi."
Nanti aja deh kasi taunya -batin Daeynolia
Alora memutar matanya malas dan kembali mengalihkan atensinya pasa benda di tangannya
sebuah kertas lusuh.
"Apaan tu ra? "
"Gatau, tadi pas gue ngamatin bunga-bunga gue nemu ni kertas nyelip di tengah bunga yang belum mekar, pas gue buka, taunya kosong!"
Alora membolak-balikan kertas itu dengan kesal, benar-benar kosong.
"Eh bentar deh ra"
"Ap-"
Daeynolia merampas kertas itu tanpa mempedulikan Alora yang menatapnya sinis.
Ia memegang kedua sisi kertas itu dan mengarahkannya tepat di bawah cahaya matahari.
Secara ajaib,sebuah tulisan muncul di kertas itu
Sahabat & pelindung alam
• Daeynolia Cordelia •
Keajaiban tiada tara
• Alora Giornania •
Save the world
"Selamatkan.... dunia? "
TBC.
YOU ARE READING
THE SEVEN DESTINIES
Historical Fiction"Untuknya yang terjebak dalam lingkaran takdir serta Kepadanya yang hilang dan melebur dalam keabadian." Start: 20-11-2023 End: - Warning ⚠️: • Random cast • Harsh words • Imagination • Non baku • Baku Tahap revisi.