"The Greatest Female Idol Lalisa Manoban Terlihat Kembali"
cerita hanya fiksi yang memusatkan kisahnya dari K-pop Idol Lalisa Manoban dan CEO Frederic Arnault
Satu kata asing yang memasuki pendengaranku setelah dokter membacakan penyebab demam tinggi anakku. Aku tidak tahu apa artinya itu, begitu pun suamiku. Apakah itu akan membahayakan anakku atau tidak kami tidak terlalu mengerti akan istilah kedokteran dan harus menunggu kejelasan yang lebih dapat dimengerti. Pada akhirnya dokter menjelaskan dengan Bahasa yang dapat di pahami oleh orang awam seperti kami setelah kami bertanya.
"Apa itu Balanitis dok? Apakah itu membahayakan pada bayi?"
"Balanitis adalah satu dari jenis penyakit yang menyerang alat kelamin laki-laki."
*deg*
Hatiku serasa berhenti setelah mendengar perkataan dokter yang menangani anakku. Genggaman tangan yang mengerat ku rasakan dari suamiku yang sepertinya tidak jauh terkejut sepertiku.
"Balanitis adalah Infeksi yang terjadi ketika kepala penis atau kulup tidak dibersihkan secara rutin sehingga menimbulkan iritasi dan menyebabkan pertumbuhan jamur atau bakteri. Hal ini jika tidak segera ditangani maka akan mengalami peradangan pada alat kelamin anak anda dan iritasi dapat menyebar ke area sekitarnya."
Ya Tuhan aku tidak sanggup mendengar penjelasan dari dokter. Anakku masih terlalu kecil untuk mengalami ini. Aku selalu menjaga kebersihannya, aku selalu rutin mengganti popoknya. Apa yang sudah aku perbuat pada anakku.
"Lalu apa yang harus dilakukan untuk menyembuhkannya, dok." Kali ini suamiku yang bertanya karena aku sudah tidak bisa berkata-kata di dekapan suamiku.
"hal ini memang sering terjadi pada bayi laki-laki. Untuk kasus baby Louis Kami menyarankan untuk melakukan Tindakan Circumcision atau bisa disebut sunat untuk penyembuhan yang lebih cepat. Itu pun Jika kedua orangtua menyetujuinya."
Apa pun yang terbaik untuk Baby akan aku lakukan. Louis adalah anugerah bagi kami. Melihatnya seperti ini tentu menyakitkan bagi kami.
"apa dengan Tindakan tersebut tidak akan menimbulkan dampak negative kedepannya dokter? Karena ini dilakukan pada area yang sensitive"
"Sayang, kita percayakan semuanya pada dokter yah. Lagi pula melakukan sirkumsasi bisa lebih menyehatkan untuk anak laki-laki." Fred mencoba menenangkan diriku.
"Benarkah seperti itu dok?"
"Benar, melakukan sirkumsasi tentu banyak manfaat baik yang di dapat. Salah satunya itu tadi akan mencegah terjadinya infeksi pada kelamin." Akhirnya aku menggerti dan menyetujui untuk melakukan Tindakan itu pada Baby.
Proses Circumcision akan di jadwalkan besok pagi menunggu demam Baby turun terlebih dahulu dan kami harus menandatangani beberapa berkas untuk perjanjian pertanggungjawaban. Saat ini Baby Louis sedang Bersama kedua orangtuaku bersyukur dia sudah Kembali tenang dan tidak rewel. Aku dan Fred mengistirahatkan diri di sofa. Rasanya duniaku benar-benar hancur saat melihat anakku sakit seperti ini dan saat ini aku hanya membutuhkan pelukan suamiku.
Fred adalah suami dan ayah yang sangat bertanggung jawab. Mengingat perjalanan cinta kami yang penuh rintangan, sekarang aku sangat-sangat tidak ingin kehilangan dirinya.
"I love you." Aku mencium pipi nya. Suamiku terlihat terkejut dengan apa yang aku lakukan barusan.
"I love you more, Honey." Ia mendekapku dan menghirup rambutku. Aku mengingat perkataannya tentang sirkumsasi yang lebih menyehatkan untuk anak laki-laki.
"Sayang, kamu bilang sirkumsasi lebih menyehatkan dibanding yang tidak melakukan. Kenapa kamu tidak melakukannya?" aku melihat ekspresinya yang benar-benar terkejut dengan pertanyaanku.
"Ekkemmm.... Sayang, ssssttt"
"Kenapa?" kenapa dia terlihat malu. Aku hanya bertanya kan?
"Aku tidak tahu."
"Bagaimana kalau kamu lakukan Bersama dengan Baby?" aku lihat wajahnya semakin memerah dan itu terasa lucu untukku
"Apa kamu tidak suka dengan betukku?"
"Hiiiisssss bukan begitu, siapa tadi yang bilang jika sisrkumsasi lebih menyehatkan?"
"Aku tidak mau. Lagi pula aku sekarang pria dewasa, sudah tahu cara untuk membersihkan dan merawatnya." Sekarang ekspresinya sama seperti Louis yang sedang merajuk.
"hahahaha aku hanya bercanda, ya sudah jika tidak mau."
3rd PERSON POV
Waktu telah berganti. Hari ini adalah hari yang dijadwalkan dokter untuk melakukan sirkumsasi untuk Baby Louis. Lisa dan Frederic memasuki ruangan yang ditata khusus untuk anak-anak, sementara itu Ayah dan Ibu Lisa menunggu di luar.
"Kalian bisa memegangi Baby Louis untuk menenangkannya. Kami akan melakukan sirkumsasi dengan metode bipo-sealer , metode ini dilakukan untuk mengurangi pendarahan selama prosedur dan membantu penyembuhan lebih cepat."
Baby Louis masih tersenyum melihat wajah kedua orangtuanya namun sedetik kemudian ekspresinya terlihat mengernyit dan sedikit meringis. Selama proses itu Lisa dan Frederic benar-benar marasa cemas, detak jantung mereka terasa berdetak lebih cepat padahal anak mereka saja hanya sedikit meringis.
"Mama ..." Louis menatap mata ibu nya.
"Ssstt Iya sayang, Mama dan Papa di sini" seakan mengerti kali ini anak itu melihat kearah Aayhnya
"Papa ..."
"Iya, sayang, sebentar lagi selesai."
Untung saja Proses sirkumsasi berjalan dengan cepat dan lancer, dokter pun Tengah memberikan obat khusus pada Baby Louis.
"Proses nya sudah selesai namun Baby harus masih menginap di sini sampai 2 hari ke depan, untuk memudahkan kami memantau perkembangannya"
"Terimakasih dokter." Lisa merasa lega. Setelah Kembali ke kamar inap Baby Lou dering Hanphone terdengar menandakan panggilan masuk.
"Sebentar" Frederic mengangkat panggilan yang masuk ke handphonya.
"Hallo, Ma"
"BAGAIMANA KEADAAN CUCUKU? KENAPA KAU TIDAK MENGABARI MAMA, FRED? KAU INI. AKU JUGA NENEKNYA, AKU HARUS TAHU DARI DELPHINE YANG DIA JUGA TAHU DARI JISOO. AKU AKAN PERGI KE KOREA HARI INI, JANGAN LARANG MAMA KALI INI."
TBC>
Maaf yah belum bisa kasih chapter yang Panjang hehehe
Terimakasih yang selalu kasih semangat aku buat nulis semoga kalian suka chapter ini yah.
Tetap vote dan komen. Karena itu juga jadi penyemangat aku buat update tiap hari.
😊😊😊😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.