"So?" kini Frederic dan Lisa telah memasuki kamar mereka setelah seharian penuh diisi dengan acara Natal keluarga. Saat hendak mengistirahatkan dirinya, Frederic tiba-tiba ditodong pertanyaan.
"Hmm?" entah ia yang belum paham atau hanya pura-pura belum paham.
"Aku hanya meminta kejelasan, kemana kau pergi dan kenapa saat pulang tubuhmu penuh aroma rokok. Aku benci rokok Frederic." Frederic menelan ludahnya susah payah kala Lisa lagi-lagi memanggil Namanya tanpa embel-embel panggilan sayang.
"Sayang, kau ingat. Kau yang menyuruhku untuk melakukan apa pun terhadap orang yang sudah mengganggumu, kan? Aku melakukannya."
"Maksudmu? Sayang? Kau menemukan dia? Bisakah aku menemui nya? Aku ingin memberinya Pelajaran." Ujar Lisa
"Tidak bisa, kau tidak boleh menemui nya. Dia menginginkanmu, dan aku tidak akan membiarkanmu menemuinya." Putus Frederic yang langsung manelungkupkan tubuhnya. Lisa yang melihat itu hanya bisa menganga, kecemburuan suaminya benar-benar tidak bisa ditandingi.
Melihat suaminya yang sudah menutup mata membuat Lisa tidak bisa memaksa nya lagi. Mungkin nanti saja. Lisa menyusul suaminya yang sudah tertidur, namun belum sempat memejamkan mata, perut Lisa Kembali terasa tegang. Ia sulit mencari posisi yang nyaman untuk tidur.
Semakin lama semakin Lisa rasakan berharap rasa kurang nyaman itu bisa menghilang namun nihil. Kali ini rasanya seperti terdorong ke bawah perut, seperti rasa ingin buang air kecil.
"Sayang!" meskipun tidak tega, Lisa terpaksa harus membangunkan suaminya. Dengan menepuk-nepuk bahu Frederic akhirnya suaminya terbangun.
"Kenapa? Apa ada yang sakit" Frederic berusaha membuka mata nya yang kini terlihat merah, karena baru saja tertidur.
"Perutku rasanya tidak nyaman."
"Oh, kemari lah biar aku usap lagi seperti kemarin." Frederic memegang tangan Lisa menyuruhnya untuk berbaring.
"Tapi rasanya berbeda tidak seperti kemarin. Rasanya seperti ingin keluar." Kini mata Lisa sudah berkaca-kaca, sejujurnya ia sudah sangat panik, namun ia tidak mau memperlihatkannya, ia takut suaminya akan kalangkabut.
"Ingin keluar???" Lisa menganggukkan kepala nya
"Ayo kita ke rumah sakit, apa kau bisa berjalan?" Frederic turun dari tempat tidur, berlari mencari pakaian yang pantas, ia juga mencarikan Lisa setelan yang hangat untuk digunakan. "biar aku gendong saja."
Keduanya kini menuju lantai bawah dengan Lisa yang berada digendongan Frederic, di sana sudah tidak ada anggota keluarga, hanya ada dua orang maid yang sedang berbenah. Kehadirannya membuat mereka terkejut, ditambah ada Lisa yang digendong.
"Tuan, Nyonya, mau kemana?" tanya salah satu maid yang usianya lebih tua
"Ah, bibi Mary tolong beritahu yang lain jika aku dan isteriku pergi ke rumah sakit, tapi jangan beritahu sekarang. Aku tidak mau mengganggu waktu istirahat mereka. Kami pergi dulu." Setelah itu keduanya langsung melesat dengan mobil yang dikemudikan oleh Frederic sendiri.
---------------------------------------------------------------------------
Sementara itu di belahan negara lain, waktu baru saja menunjukkan pukul 6 pagi hari. Namun semua Platform media dipenuhi berita yang mengejutkan. Beberapa netizen bahkan berteriak histeris saat melihat sebuah video yang diunggah.
Semua orang baru saja terbangun dan langsung disuguhi hal yang mengejutkan. Di dalam video yang berdurasi kurang lebih 15 detik terlihat seorang laki-laki yang terikat di sebuah kursi. Terdapat luka bakar di seluruh area wajahnya seperti sundutan rokok.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE LIFE
Romansa"The Greatest Female Idol Lalisa Manoban Terlihat Kembali" cerita hanya fiksi yang memusatkan kisahnya dari K-pop Idol Lalisa Manoban dan CEO Frederic Arnault