Our Decision

2.3K 170 29
                                        

Acara makan malam telah selesai. Lisa telah menidurkan Baby Louis di ranjangnya dan siap bergabung dengan Frederic yang sudah menunggu nya di tempat tidur. Lisa akan membicarakan rencana nya untuk mempublikasikan alasan nya hiatus dan hubungannya dengan Frederic. Ia akan mendiskusikan kapan waktu yang tepat untuk melakukan konferensi pers.

Semua orang yang membenci mau pun yang menjadi penggemarnya belum mengetahui pasti alasan Lisa yang tiba-tiba saja menghilang dari jangkauan public. Saat itu, dua minggu setalah acara perdana lisa tampil di Crazy Horse Lisa harus menerima kenyataan bahwa dirinya sedang mengandung. Tentu saja Lisa Bahagia, namun saat itu bukanlah waktu yang tepat. Lisa baru saja bersinar di kanca international dan saat itu tidak ada satu pun orang yang tahu jika dirinya menjalin hubungan selain hanya rumor-rumor saja.

*Flashback*

Lisa baru saja menerima panggilan dari Rose yang mengabarkan untuk bertemu dengan member yang lain di salah satu restaurant. Setelah kepulangannya dari Paris empat hari lalu Lisa belum meiliki kesibukan lain. Ia hanya menghabiskan waktunya di rumah saja jadi saat sahabatnya itu meminta untuk berkumpul di restaurant Lisa langsung menyetujuinya.

Lima belas menit waktu yang dibutuhkan Lisa untuk menuju ke tempat tujuan. Sesampainya Lisa di sana ternyata ketiga member sudah datang terlebih dahulu.

"Hi Girls."

"Hey, Lisa come, come,"

"Aku tidak tahu jika kita mebutuhkan waktu berkumpul seperti ini." Jisoo merupakan member yang paling enggan untuk keluar rumah. Ia sangat senang jika menyendiri di dalam rumahnya. Namun sekarang ia sangat merindukan kebersamaan mereka.

"Ya unnie. Aku sangat bosan di rumah akhir-akhir ini" ucap Jennie.

"Aku juga hanya berdiam diri di rumah, akhir-akhir ini aku selalu merasa Lelah melakukan sesuatu jadi aku putuskan berdiam di rumah saja. Tapi saat Rose menelpon, aku langsung menyetujui nya karena aku rindu kalian." Lisa langsung saja memeluk ketiga sahabatnya bergantian.

"by the way aku sudah memesan makanan kesukaan kalian berikut minumannya. Soooo kita tunggu saja."

Mereka pun langsung banyak membicarakan tentang jadwal dan brand-brand mereka yang akan merilis koleksi terbaru mereka. Dari mulai pakaian, perhiasan dan make-up yang dibintangi mereka sebagai ambassadornya secara bersamaan akan mengeluarkan barang terbaru.

Perbincangan keempatnya terhenti saat makanan yang mereka pesan telah datang. Pelayan menyebutkan ulang apa saja yang dipesan dan menyimpannya di hadapan masing-masing.

Saat makanan masing-masing disajikan, Lisa merasakan perutnya yang seakan ingin mengeluarkan sesuatu. Ia tidak suka makanan yang ada di hadapannya, makanan yang menjadi favotite nya tersebut terlihat berbeda dan bau nya yang sangat aneh.

"Kenapa ini bau nya sangat aneh?" ucap Lisa yang menahan mual

"Aneh kenapa? Ini makanan kesukaanmu kan? Ini enak." Tutur Rose sambal sedikit mencicipi makanan tersebut.

"Aku tidak bisa memakannya. Aku permisi ke toilet sebentar."

Lisa bergegas untuk ke toilet, ia ingin memuntahkan isi perutnya setelah mencium aroma makanan tadi. Ia sangat suka makanan tersebut namun entah kenapa hari ini ia sangat membencinya. Sesampainya ia di toilet, ia segera berjongkok memuntahkan isi perutnya di toilet bowl.

"Uwweek.. Uwwekk.."

"Lisa, are you okay?" di luar bilik toilet, Jisoo, Jennie dan Rose memastikan keadaan Lisa di dalam sana. Mereka khawatir karena sekilas melihat wajah Lisa yang memucat.

"Unnie, aku sangat lemas." Sahutan Lisa di dalam sana kini lebih membuat ketiganya khawatir. Jennie pun memutuskan untuk masuk memastikan kondisi Lisa.

"Lisa ayo bangun terlebih dahulu, apa kau mau ke dokter?"

"Lisa aku piker kau harus membeli Testpack dan mencobanya"

"ROSE!!!" tegur Jisoo dan Jennie berbarengan.

"Kenapa? Biarkan aku bertanya. Kapan terakhir kali kamu mendapatkan tamu bulanan mu?"

Lisa berpikir sejenak. Ya seharusnya ia sudah haid dari sebelum acara Crazy Horse. Namun sampai saat ini ia belum mendapatkannya.

"I knew it. Lisa akan selalu cerita padaku jika ia sedang datang bulan. Ia akan sangat menyebalkan karena terus menerus mengeluh sakit. Namun sampai saat ini aku belum menerima curhatan Lisa tentang tamu bulanannya."

"Unnie, apa aku hamil?" Lisa menatap Jisoo dengan mata berkaca-kaca.

"Aku tidak tahu Lisa. Lebih baik kita pulang dan mencoba alat test kehamilan milik Jennie."

"Kenapa aku? Aku tidak punya alatnya."

"Jangan bohong, aku pernah datang ke rumahmu, kau menyetok alat itu di cabinet di kamar mandi mu.

"Unnie kau sialan."

*Time Skip*

Kini mereka ada di kediaman Jennie untuk mencoba alat test kehamilan. Lisa sudah berada di dalam kamar mandi mencoba beberapa alat tersebut. Diantaranya menunjukan tanda positive, namun Lisa masih berharap alat terakhir ini akan berbeda.

Namun Tuhan berkata Lain. Lima alat yang telah dicoba menunjukkan tanda Positive yang artinya Lisa benar-benar hamil. Lisa keluar dengan menangis kencang dan memeluk erat sahabatnya. Ia tidak tahu harus bagaimana. Tentang karirnya, hubungannya, keluarganya. Lisa sangat bingung.

"Positive." Cicit Lisa.

"God Bless You, Lisa"

Rose kemudian menurunkan wajahnya sejajar dengan perut Lisa dan mencium nya di area sana. Lisa yang melihat itu malah lebih meraungkan tangisannya. Terlihat Rose yang lebih antusias dengan kehamilan Lisa ini.

"Mana handphone mu. Aku akan menghubunginya." Kini Jennie yang bersuara.

*Tuuut* *Tuut*

"Hallo, Sayang?" suara bariton di seberang sana terdengar

"Lisa hamil" kemudian *TUT* panggilan diputus oleh Jennie

*Flashback Off*

Lisa telah menceritakan tentang beritanya yang lagi-lagi muncul ke permukaan public. Ia meminta persetujuan Frederic untuk segera memberikan klarifikasi pada penggemarnya. Frederic pun tentu menyutujui nya, apa pun keputusan yang Lisa ambil, Frederic akan selalu mendukung Lisa. Namun untuk saat ini, Frederic akan mendampingi Isteri nya langsung di hadapan media. Mereka akan melakukan konferensi pers nanti jika mereka sudah Kembali ke Paris. menurutnya jika di Paris Frederic lebih leluasa mengghadirkan awak media yang berada di sana. ia tidak begitu menyukai media korea.

Perbincangan mereka berhenti kala mereka menyadari jika hari semakin larut. kini keduanya tengah saling berdiam diri menghirup aroma masing-masing, menurut mereka ini adalah hal yang paling menenangkan, berada dipelukan pasangan memang sangat menenangkan.

"Untuk sekarang kita lupakan itu sejenak, Aku menginginkanmu"

"Untuk sekarang kita lupakan itu sejenak, Aku menginginkanmu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC>

Part hari ini rada sedikit flasback.

Gimana? Masih mau baca lagi ga? Harus mau dong yah.

Terimakasih untuk para pembaca. mohon maaf bila ada kesalahan pengetikan. Love you 😊😊😊

yang punya twitter boleh follow  .@SkinnyBee95

OUR LOVE LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang