Jakarta

22.4K 606 2
                                    



Happy reading :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading :)

Jangan lupa memberika vote
after baca‼️‼️



Seorang wanita menggulung rambut nya tinggi seraya berdiri di depan kaca yg mendominasi ruangan nya.
Memandangi Pemandangan kota jakarta siang hari.

Tak terasa sudah seminggu ini ia berada di indonesia, setelah 6 tahun ini ia menetap di singapura. Setelah sebuah 'insiden' yg membuat nya sampai saat ini menutup pintu hati nya atau lebih tepat nya hati nya telah mati sejak saat 'seseorang itu' melukai dirinya terlalu dalam.

Wanita itu menghela nafas nya pelan. Kenapa harus mengingat nya lagi? Ayolah lupakan bodoh—batin nya.

"Ser cari makan di cafe Bawah yuk?" Ucap seseorang yg tiba tiba masuk mengejutkan Wanita itu. Yah 'wanita itu' bernama seira. Atau lebih tepat nya seira karima—yang memiliki arti bintang yg penuh akan kemurahan hati.
Indah bukan?

Seira mendudukan dirinya "gua gak laper Freya" balas seira kepada freya—seseorang yg menerobos ruangan nya.

"Ayolah ser masa udah seminggu lu makan gofood terus sih" decak freya

"Gua malas keluar nya frey" balas seira selembut mungkin agar Freya yg telah menjadi teman nya selama 6 hari ini mengerti.

"Jangan jangan lu masih berada di hawa singapur people yah? Jadi mager begini diajak keluar" tuduh freya yg membuat seira memutar mata nya malas mendengar nya.

Melihat tak ada pergerakan apapun dari lawan bicara nya membuat freya berjalan mendekat "ayolah ser sekali aja please" mohon nya sembari menangkup kan kedua tangan nya di depan dada.

Seira menghela nafas, sebelum akhirnya mengangukan kepalanya.

"Yee ayo kita turun" seru freya mengandeng tangan seira seraya berjalan keluar dari kantor.

Freya menunjuk kearah cafe yg terletak di sebrang jalan"Nah itu cafe nya ser, yuk kita nyebrang"

Seira memandangi cafe itu, cafe itu tidak bisa di katakan besar, namun memiliki desaign sangat aestetic yg mampu membuat orang yg berjalan disekitar nya akan menatap cafe itu.

"Nih ser" freya menyodorkan buku menu pada seira.

Seira meniliti menu dari cafe ini, ternyata menu nya sama saja dengan cafe lainnya tidak ada yg berbeda.

"Salad and red velvet cold" singkat seira.

Freya menatap tak percaya kearah seira "yang bener aja masa salad sih? Ser ayolah seharian ini lu udah meeting 2 kali pasti tenaga lu kekuras banyak!"

Memang bener yg diucapkan freya, seharian ini seira sudah dihadapkan oleh 2 meating. Yg mana dalam dua meating itu banyak yg mempertanyakan seolah apakah seira pantas dengan jabatan nya sekarang sebagai CMO—chief marketing officer.

Mereka semua meragukan seira, namun sayang nya seira membuat mereka semua terdiam akan keterampilan seira dalam bidang marketing. Mereka terdiam seolah kalah telak dengan kemampuan seira.

Seira sedikit kesal dengan vibes meeting tadi, ini semua karna ulah bos nya yg sekaligus kakak tingkat nya kala ia berkuliah di singapur. Bos nya itu meminta seira untuk menangani perusahaan cabang yg berada di jakarta. Karena katanya sistem marketing dalam perusahaan ini terbilang buruk.

Bos sekaligus kakak tingkat nya yg mengenal jelas kemampuan seira dalam meningkatkan penjualan perusahaan menaruh kepercayaan penuh pada seira sehingga disinilah seira sekarang.

"Diet" singkat seira membuang muka kearah luar.

Freya menghembuskan nafas pasrah, membiarkan seira. Padahal menurut nya Badan nya seira sudah ideal tidak perlu diet segala.

Tak lama pesanan mereka datang, tak lupa seira dan freya mengucapakan terimakasih kepada waiter cafe tsb.

"Oh yah ser gua dengee lu sempet kuliah di indonesia sebelum ke singapur?" Tanya freya.

Seira memberhentikan kunyuhan nya "hm"

"Oh ya? Di kampus mana ser?"

"Jogja" balas seira tanpa menyertakan nama kampus nya dulu.

Freya menganguk paham "oh berapa semester ser di jogja" tanya freya seraya memakan makanan nya.

"3 semester"

"Tanggung banget ser yaampun itu"

Seira mengendikkan bahu tak peduli "gada kenyamanan jadi buat apa dilanjutkan"

Seira tak berbohong, memang benar setelah 'insiden' yg tidak ia perbuat, membuat nya menjadi sasaran bulying mahasiswi lain.

Bahkan tak jarang seira mendapatkan kalimat kalimat pedas dari mahasiswi yg berada di luar jurusan nya kala itu.

"Bener sih kenyamanan hal yg harus diprioritaskan" seru freya setuju.

"Hm"

Setelahnya tak ada percakapan apapun antara mereka. Seira dan freya fokus menghabiskan makanan mereka setelah melihat waktu yg tersisa setelah nya mereka kembali ke kantor demi melanjutkan perkejaan yg sempat tertunda.

****

Lupakan masalalu yg menyakitkan dan  berjalan lah terus ke depan demi sebuah kebahagian yg telah menanti mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lupakan masalalu yg menyakitkan dan  berjalan lah terus ke depan demi sebuah kebahagian yg telah menanti mu.

Seira karima.

SEIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang