sambutan yg manis

4.6K 252 9
                                    












Happy reading








🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️








Seira pov

Langit pagi ini indah sekali bahkan matahari pun tak segan segan mengeluarkan cahaya nya. Tapi sayang nya suasana pagi ini bertolak belakang dengan keadaaan ku sekarang. Hari ini—tepat nya hari pertama aku harus (dengan paksaan) menjadi sekretaris dari seorang dirga pradipta.

Bastian—orang yg ku percaya sekaligus orang yg telah ku anggap seperti kakak laki laki ku sendiri dengan tega menjadikan ku sebagai tumbal atas ambisi nya memajukan cabang perusahaan nya. Kalo bukan mengingat peran penting bastian di hidup ku, aku bahkan tak segan segan membuat surat resign ku sejak kemarin.

"Selamat pagi bu mari saya tujukan ruangan baru ibu" ucap fico sembari menuntun ku masuk ke ruangan baru ku sekarang.

"Ini ruangan ibu tepat di samping ruangan bapak"

Aku mengangguk paham seraya menatap ruangan baru ku sekarang.

"Kalo gitu saya pamit yah bu" pamit fico

"Tunggu sebentar" cegah ku yg membuat fico langsung berbalik kearah ku

"Ada apa bu?"

"Rencana apalagi yg akan dirga lakukan setelah ini?"

"Maksud ibu?"

"Ck kamu jangan pura-pura tidak tau fico" tekan ku menatap fico berang

"Saya benar benar tidak tahu akan hal itu bu" jawab fico ďengan nada penuh keseriusan.

Menghela nafas ku, sepertinya fico memang benar benar tidak tahu akan itu "yasudah kamu boleh pergi" ujar ku yg langsung diangguki oleh fico. Setelah itu aku memilih untuk mendudukan diriku seraya menatap

Baru saja aku ingin mendudukan diriku dering telfon berbunyi yg mau tak mau langsung ku angkat.

"Halo"

"Ke ruangan saya sekarang!"

Tut

"Dirga sialan!" Umpat ku

"Sabar sabar, Lu harus buktiin ke dia kalo segala Trik licik nya gak berpengaruh ke lu ser" gumam ku menyemangati diriku sendiri.

Mengambil nafas pelan sebelum melangkahkan kaki ini menuju ruangan sang ahli neraka.

"Permisi pak"

"Masuk"

"Ah Apa saya harus mengucapkan selamat dihari pertama kamu menjadi sekretaris saya mrs. Seira?" Sambut dirga dengan wajah songong nya yg membuat ku ingin sekali memukul wajah nya itu.

"Tidak perlu saya tidak butuh ucapan selamat dari anda" sarkas ku

Dirga menaikan alis nya dengan senyum miring nya menatap ku "Seperti nya kamu sangat menyukai jabatan mu sekarang mrs. Seira"

Menyukai darimana nya?! Cih

Bersedekap dada membalas dengan dagu yg sengaja ku naikan " Tidak ada kata menyukai disaat anda dipaksa untuk menerima jabatan itu" ucapku dengan sengaja ku tekan kan kata menyukai dan dipaksa.

Dirga tertawa kecil seraya mengangguk kepala nya pelan " ah seperti nya saya lebih suka Kamu yg sekarang mrs. Seira"

"Dan sayang nya saya tidak menyukai anda Bapak dirga yg terhormat" Tekan ku

SEIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang